Jumat, 20 November 2009


10 Tips Sukses Dalam Kehidupan

Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming.

Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia “sukses” di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.

Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut “sukses”? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset “orang sukses” bisa jadi hanyalah seorang salesman saja.

Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10
mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana
orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca www.billporter.com, film “Door to Door” dan buku
berjudul “Ten Things I Learned from Bill Porter” oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata oang awam ia tidaklah termasuk kategori “sukses secara finansial.”

Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.

Nah, lantas apa resep 10 tip sukses ala Jennie?

**
*Satu*, bersyukurlah atas hari ini. “Just to be alive is a grand thing,” kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah
perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang
salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.

**
*Dua*, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, “Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever.” Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.

**
*Tiga,* setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego.
Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, “There are all kinds of writers, there are all kinds of readers.” Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya
(niche). Find your niche, so you find your place in the world.

**
*Empat*, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, “Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.”

**
*Lima,* belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.

**
*Enam*, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.

**
*Tujuh*, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.

**
*Delapan,* semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.

**
*Sembilan*, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.

**
*Sepuluh*, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. “Just do it,” kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiapkesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.

Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).

Sumber : Sepuluh Tip Sukses Right Here, Right Now by Jennie S. Bev.
Jennie S. Bev is a prolific author and co-author of 17 books and
over 850 articles published in the United States, Canada, UK,
France, Germany, Singapore and Indonesia.

“Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya”.
5 Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar bisa Kaya.


Judul Buku : Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya
Penulis : Safir Senduk
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun/cetakan : 2007/I
Halaman : viii + 46

Sebagai seorang karyawan, sebelum membaca buku ini saya termasuk orang yang tidak punya mimpi besar untuk menjadi kaya. Dengan penghasilan dan pengeluaran tetap setiap bulan. Kalaupun ada kenaikan sebenarnya tidak ada artinya dibanding laju inflasi. Tapi saya bersyukur, karena masih banyak orang di luar sana yang masih sibuk mencari pekerjaan dan bingung menghadapi hari esok.

Membaca buku ini mengingat kembali akan pentingnya menabung. Tak ada alasan gaji yang kita dapat kecil sehingga tidak dapat menabung. Kuncinya, bukan besar kecilnya gaji yang kita dapat tapi kepandaian kita mengelolanya.
Menabung dalam arti yang lebih luas. Bukan sekedar menyimpan sejumlah uang secara rutin setiap bulan di bank.

Gaya penulisannya santai dengan kata-kata yang mudah dicerna dan sederhana. Nilai plus lainnya, setiap kiat atau saran penulis disertai contoh aplikasinya. Ini memudahkan setiap pembaca mengaplikasikan kiat dan saran penulis secara langsung.

Adapun 5 kiat yang disarankan penulis agar seorang karyawan bisa jadi kaya:

1. Beli & Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif

Harta produktif artinya harta yang bisa memberikan penghasilan. Dikelompokkan menjadi empat kelompok besar.

a. Produk investasi; deposito, saham, reksadana, emas atau tanah.
b. Bisnis; wirausaha sampingan yang dilakukan.
c. Harta yang disewakan; misalnya, penyewakan motor yang dimiliki untuk diojekkan.
d. Barang ciptaan; harta produktif yang bisa dibuat sendiri memproduksinya secara massal, menjualnya dan mendapatkan royalti. Misalnya, dari buku yang anda tulis atau album.

2. Atur Pengeluaran Anda.

a. Usahakan─kalau perlu sedikit lebih keras pada diri Anda sendiri─untuk tidakmengalami defisit karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di masa mendatang.
b. Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya
hidup.
c. Pelajari tip mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran.Yang harus diperhatikan dalam mengatur pengeluaran;

3. Hati-Hati dengan Hutang

BOLEH Berutang
a. Ketika utang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif.
b. Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik. Contohnya, rumah.
c. Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun. Sebaiknya TIDAK Berutang
Ketika barang yang Anda beli nilainya menurun dan Anda punya uang untuk
membelinya secara tunai.

4. Sisihkan untuk Pos-pos Pengeluaran di Masa yang Akan Datang

Lima pos pengeluaran yang paling sering dibutuhkan, antara lain:
a. Pendidikan Anak
b. Pensiun
c. Properti
d. Bisnis
e. Liburan dan Perjalanan Ibadah

5. Miliki Proteksi

a. Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Syukur kalau dari beberapa dari jenis jasa asuransi itu sudah dibayari oleh kantor. Kalau tidak, beli saja dengan biaya sendiri.

b. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau Anda kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangonn Anda sangat kecil.

c. Miliki Sumber Penghasilan Lain di Luar Gaji yang kalau bisa didapat secaraterus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji Anda yang sewaktuwaktu bisa saja terancam berhenti.

Sumber http://bundakreatif.com/

Khasiat buah pepaya untuk kesehatan dan pengobatan

Buah pepaya biasanyadianggap sebagai buah tradisional, ada yg kurang suka karena aromanya kurang asik. Padahal buah pepaya ini mengandung banyak zat gizi dan juga memiliki cukup banyak khasiat untuk kesehatan.

Beberapa khasiat buah pepaya:

1) Kulit melepuh karena panas Toreh atau potong-potonglah kulit buah pepaya.
Tampung getahnya dan oleskan ke kulit yang melepuh. Diamkan selama sehari semalam. Bila bagian yang melepuh cukup luas, buah pepaya dapat diparut dan daging buahnya ditempelkan.

2) Malaria dan demam
Petiklah daun pepaya muda dan tumbuklah hingga menjadi setengah gelas, tambahkan air 3/4 gelas dan sedikit garam. Peras campuran itu dan saring. Cairan ini diminum 3 kali sehari dengan dosis yang sama. Lakukan 5 hari berturut-turut.

3) Digigit ular berbisa
Ambillah 5 jari akar pepaya. Bersihkan dan tumbuk hingga halus. Tempelkan pada bagian yang terkena gigitan dan balutlah. Gantilah 2 kali sehari.

4) Beruban sebelum waktunya
Ambillah 30 biji pepaya dan digongseng, lalu tumbuk hingga halus. Campurkan dengan 1 sendok minyak kelapa. Gosokkan pada kulit kepala yang beruban.

5) Cacing gelang
Sediakan 2 sendok makan biji pepaya. Giling halus-halus dan seduh dengan 1/2 cangkir air panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minumlah cairan ini panas-panas.

6) Jengkolan (susah buang air karena terlalu engkol) banyak makan jengkol
Setengah tangkai daun pepaya ditambah 10 lembar daun kacang panjang dan 6 tangkai daun singkong dicuci bersih. Tumbuk bahan tersebut hingga halus. Kemudian ditambah 1/2 cangkir air masak dan diremas. Tambahkan 1 sendok madu, peras dan saringlah. Larutan ini diminum 1-2 kali sehari.

7) Khasiat lain (menyembuhkan sakit pencernaan/buang air besar yang tidak teratur, maag, sariawan, dan merangsang nafsu makan) Buah pepaya matang dikonsumsi dalam keadaan segar atau sebagai pencuci mulut.

Sumber http://bundakreatif.com/

Kamis, 19 November 2009


Janganlah hanya menginginkan yang lebih, karena kelebihan yang tidak dikelola dengan baik, akan menjadi pengurang.

Perhatikanlah, bukankah ada banyak keluarga yang berkurang kebahagiaannya dan rusak keutuhannya, karena tidak menjadi lebih berkasih sayang dengan peningkatan status ekonominya?

Bukankah kita telah sering kehilangan sahabat, yang berubah menjadi jauh dan congkak karena naik pangkat atau menjadi sedikit lebih kaya?

Ini yang ingin saya tanyakan kepada Anda;

Ada seseorang yang sangat disayangi Tuhan,
yang berlaku baik, yang meminta hanya kepada Tuhan,
tetapi
memiliki kecenderungan untuk berlaku boros dan semena-mena kepada orang lain jika dia lebih ‘punya uang’,
apakah Tuhan akan memberinya rezeki yang besar,
yang akan menjadikannya pribadi yang tidak membahagiakan orang lain?

Apakah jawaban Anda?

Mudah-mudahan Tuhan menghilangkan potensi kesombongan dan ke-semena-mena-an yang ada padanya, agar dia menjadi pantas untuk menerima rezeki besar.

Lalu, apakah saya juga boleh bertanya sedikit kepada Anda,
sebuah pertanyaan kecil saja ya?

Apakah ada sedikit potensi dalam diri Anda,
yang jika lebih luas dalam rezeki,
Anda akan menjadi pribadi yang tidak sebaik sekarang?

Tuhan Maha Mengetahui,
maka Tuhan akan memudahkan rezeki bagi Anda dan keluarga tercinta, karena Beliau mengetahui bahwa Anda akan tetap menjadi pribadi yang anggun dan penuh kasih, saat Tuhan memuliakan Anda dengan pendapatan yang besar, pangkat yang tinggi, dan pengaruh yang luas.

Maka, marilah kita menyiapkan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saat Tuhan menurunkan jawaban bagi semua harapan, permintaan, dan doa-doa kita.

………..

Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya,

Setelah kita berbicara dengan logika di atas, apakah masih mungkin bagi kita untuk menyediakan sedikit tempat bagi harapan kepada apa pun yang selain Tuhan Yang Maha Pengasih?

Yang ini, ingin sekali rasa hati ini bahwa Anda meyakininya dengan mutlak,
bahwa harapan dan permintaan apa pun yang disampaikan kepada yang bukan Tuhan,
tidak bisa disebut doa.

Doa adalah permintaan dengan nilai jawab yang tertinggi.

Karena,
doa disampaikan kepada Tuhan,
dan Tuhan adalah Yang Maha Kaya, Yang Maha Pengasih, dan Yang Maha Mendengarkan permintaan.

Dalam gagu pikiran dan bahasa, ketaatan kepada Tuhan mungkin bersuara dengan urutan seperti ini:

Kita diperintahkan berdoa.
Saat kita berdoa, Tuhan mendengar.
Tuhan tidak akan mengabaikan apa yang didengar-Nya.
Tuhan akan selalu memberi yang kita minta.
Tuhan Maha Adil.
Tuhan harus mendahulukan yang lebih pantas untuk didahulukan jawaban bagi permintaannya.
Yang lebih pantas karena keadaannya dan karena perbuatan baiknya, akan didahulukan.
Yang belum didahulukan, akan diberitahu melalui hatinya, melalui orang lain, dan melalui keadaan dan kejadian – agar dia memperbaiki kepantasan untuk didahulukan.
Yang sudah diberitahu tetapi lambat memperbaiki diri – akan dibantu mempercepat perbaikan diri dengan cara-cara yang kehebatan dari kekhususan-nya hanya berada dalam kewenangan kecerdasan Tuhan.

Maka, apakah masih mampu bagi kita untuk meragukan bahwa setiap jiwa dari kita SELALU berada dalam perhatian penuh kasih dari Tuhan yang sangat mengasihi kita.

Jika kita tidak memerlukan pengingatan yang lebih keras dari yang lembut, maka kita hanya akan diingatkan dengan kelembutan.

Jika ada orang yang hanya mau mengerti hanya setelah dikasari, maka dia tidak boleh heran jika hidup ini seolah berlaku kasar hanya kepadanya.

Yang menyedihkan bagi kita yang hatinya baik,
adalah
mereka yang biasa berbicara dan berlaku kasar kepada orang lain,
biasanya tidak menyadari bahwa cara mereka itulah yang menjadikan semua orang dan keadaan, seolah hanya bisa diperbaiki dengan kemarahan dan kekasaran.

Semua orang yang berhati baik seperti Anda,
telah lama mengetahui bahwa tidak ada meja dan kursi yang berkualitas - yang bisa dihasilkan dengan alat yang tumpul dan cara kerja yang juga kasar.

Semua orang yang berhati baik seperti Anda,
telah lama mengetahui bahwa kehidupan yang baik hanya bisa dibangun dengan hati yang penuh kasih dan cara-cara yang penuh hormat.

………..

Sahabat-sahabat saya yang hatinya dalam dan luas bagi kebaikan,




Sebuah pesan kecil untuk kita semua, adalah

Kita disebut patuh kepada Tuhan,
jika setelah penerimaan kita atas keberadaan Tuhan dan kekuasaan-Nya dalam kehidupan ini,
kita menyegerakan diri untuk berlaku baik kepada diri sendiri, keluarga, dan kepada sesama.

Cukuplah Tuhan menjadi penolong kita.

Apa pun yang kita inginkan untuk menjadikan diri kita hadiah bagi kebaikan kehidupan sesama,
cukupkanlah Tuhan sebagai tempat meminta bagi modal yang kita butuhkan,
meminta ilmu bagi keahlian yang kita perlukan,
dan meminta pemeliharaan bagi kelancaran yang kita harapkan.

Marilah kita mendaya-gunakan formula yang mengundang campur tangan Tuhan bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan hidup kita.

Saya + Tuhan = Cukup

...........

Tidak ada rasa yang lebih damai daripada itu,

tidak ada kegembiraan yang lebih indah,

tidak ada keberanian yang lebih utuh,

tidak ada upaya yang lebih menjanjikan,

tidak ada perjalanan yang lebih aman,

tidak ada kebersamaan yang lebih harmonis,

dan

tidak ada kehidupan yang lebih mulia
daripada yang bisa dibangun dengan formula itu.

Saya + Tuhan = Cukup

Apa lagi kah yang lebih mencukupkan kita selain Tuhan?

Kembali pada Pengertian Baik

Artikel ini dimuat di Republika bulan April 2009 yang lalu dalam bentuk wawancara di tengah-tengah kesibukan pengambilan gambar Mario Teguh Golden Ways di Metro TV.

Bentuk program motivasi bertajuk The Golden Ways ini sebenarnya seperti apa?
Kalau diperhatikan, semua program saya itu sharing. Itu kisah perjalanan. Itu semua pengalaman spiritual saya. Kalau saya katakan, ''Gunakan sebaik-baiknya sikap dalam seburuk-buruknya keadaan.'' Itu pelajaran saya sendiri. Kalau saya masuk dalam suatu keadaan buruk lalu saya bersikap buruk, tambah jelek.

Semua itu tidak mungkin saya pelajari kalau saya cuman jadi satu orang. Saya ini dua orang minimal. Yang satu mengalami, yang satu mengamati. Yang ketiga, merencanakan dan mengajarkan.

Bagaimana Anda bisa membagi diri untuk peran seperti itu?
Dari muda saya sudah melatih diri. Jika saya mengalami sesuatu, ada Mario yang satu lagi yang tertawa melihat kesedihan saya dan ada satu lagi yang mengatakan kalau ini diajarkan, kamu memulainya dari sudut ini. Saya harus jadi bukti nasihat saya.

Dalam perjalanannya, apakah Anda menemukan kesulitan?
Dalam masa awal saya tampil di publik itu, saya diprotes terus oleh orang-orang yang mengklaim ingin memiliki saya. Kalau sudah Islam, ya tampillah. Tetapi, dengan cara saya yang berbeda, saya harus bersabar. Dan, kesabaran yang dibutuhkan hanya bisa datang dari Tuhan.

Saya percaya yang saya lakukan ini sebaik-baiknya yang harus saya jalani. Jika pemuka agama yang menggunakan ayat Tuhan itu hidupnya lebih mudah, karena sebut saja Alquran surat Al-Furqon ayat berapa saja, tidak ada yang bantah.

Nah, dalam memotivasi, saya menggunakan bahasa Indonesia dan dibantah, dipertanyakan, atau dieyel kata orang jawa. Ayat-ayat Alquran itu seharusnya bisa disampaikan dalam bahasa apa pun. Seperti, ada batasan bahasa yang saya terpaksa harus langgar saat memberi motivasi dengan berlandaskan ajaran Islam.

Menurut saya, bahasa yang biasa digunakan tidak praktis maka saya langgar saja. Bukan saja karena saya suka melanggar, tapi itu kekhususan saya. Jika tidak dilakukan, ada cara-cara saya yang akan hilang saat memotivasi.

Pilihan kata itu penting ya?
Begini, ya. Orang tidak mungkin bertindak di luar pengertiannya. Jadi, orang yang menguasai kata, menguasai pengertian, dia menguasai tindakan. Dan, kalau dia menguasai pengertian orang banyak, berarti dia menguasai tindakan orang banyak.

Tuhan itu mengajar dengan kalam. Kalam itu juga kalimat lho. Lalu, mengapa kita tidak membuat diri kita ahli dalam penggunaan kata itu. Kalam memiliki arti kalimullah (kata-kata Tuhan), itu juga dengan kata. Jadi, ketika Tuhan ingin memberikan pesan pada seseorang, paling praktis itu lewat orang.

Bukan hanya di layar kaca atau di depan publik, secara pribadi dia sangat ramah dan familier. Malah, belum sempat ditanya, Mario Teguh sudah melontarkan sebuah pertanyaan pembuka bagi kami. ''Coba Anda tebak saya, apakah saya Cina?''
Kami sempat menyetujui anggapan itu lalu ia menjawab, ''Banyak orang yang mengatakan seperti itu.''

Awalnya, bagaimana Anda bisa menjadi motivator?
Sebenarnya, dulu pingin jadi guru. Saya sempat menjadi guru karena memang pendidikan saya IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Malang, Jawa Timur. Dan, saat duduk di bangku SMA, saya mendapat beasiswa ke Chicago.

Sebagai seorang anak pensiunan kapten yang sederhana, saya agak miskin. Saya ini sempat protes kepada Tuhan. Why me? Mengapa kok saya yang dimiskinkan atau dikurangkan.

Nah, protes itu membuat saya sensitif pada orang yang lebih dari saya. Untungnya ayah saya mendidik saya untuk menghormati yang lebih kuat atau lebih mampu atau lebih pandai.

Jadi, dalam protes itu, saat melihat orang yang lebih dari saya, saya melihat mengapa mereka bisa sampai ke sana. Bukan memprotes ketidakadilan terhadap saya atau memprotes kemudahan hidup mereka.

Dan, saya melihat cara naik itu dari orang-orang di sekitar saya yang lebih kuat. Dari hal itu, saya seperti merasa terpanggil untuk memberikan pengertian yang sama pada orang lain bahwa saya mengerti caranya. Saya ingin menyampaikannya pada orang lain. Sebuah kesenangan membuat orang mengerti cara yang sama dengan saya.

Anda memotivasi orang. Apa yang Anda ucapkan itu sangat berkorelasi dengan yang Anda lakukan?
Tidak ada orang yang mengaku beriman kalau dirinya tidak diuji dan itu bagian dari iman. Seperti, kita mulai ingin bersabar, ketemu saja orang yang ingin buat kita marah.

Bayangkan, itu baru satu orang saja berjanji, diuji. Saya ini menasihatkan ke puluhan juta orang mengenai kesabaran. Jauh lebih berat. Itu tidak saya tunjukkan kemarahan-kemarahan saya, kecilnya hati, merasa dikhianati, merasa menyayangi kok ditipu balik, kok orang mengambil keuntungan itu setiap hari.

Satu lagi, berkata itu tidak ada sesuatu terjadi yang tujuannya tidak untuk kemuliaan kita. Jadi, saya melihat diri saya yang marah itu sebagai bukti saya tidak boleh menggampangkan. Saya menemukan nasihat itu tidak mudah, saya harus menemukan cara supaya nasihatnya masuk akal kalau disampaikan ke orang lain.

Nilai keagamaan itu penting untuk memotivasi diri?
Sebetulnya tidak ada kehidupan yang tanpa agama. Aslinya, pengertian hidup itu agama.
Saya dulu protes kalau hidup kita itu untuk Tuhan. Lalu, untuk aku apa? Kebebasanku di mana? Harus begini untuk menyenangkan Tuhan, lalu untuk menyenangkan saya mana?

Itu menjadi pertanyaan saya yang panjang sebagai Mario muda sampai saya mengerti bahwa kesenangan itu justru karena kita mengabdikan diri pada kebaikan. Jadi, saya belajar memisahkan dulu istilah hidup untuk Tuhan. Itu saya tunda dulu. Karena banyak orang tidak mengerti, jadi itu saya angsur, dicicil. Nanti, kalau kamu sudah mengerti sekali, baru hidupmu untuk Tuhan.

Bagaimana mengajak orang dalam kebaikan?
Orang mudah mengerti ketika diajak bahwa hidup itu untuk kebaikan. Yang hidup untuk kebaikan, dapat kebaikan sebagai hadiah pertama. Di dalam keluarga Mario Teguh Super Club (MTSC), itu ada banyak peraturan, hukum, rules. Hadiah pertama bagi orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan (salah satu rules penting di MTSC).

Saya mempengaruhkan sikap itu kepada semua orang yang kenal saya bahwa kalau kita melakukan kebaikan, kita diuji, diganggu. Kebaikan yang kita lakukan itu sebagai hadiah. Jadi, orang melakukan kebaikan tidak melihat bahwa itu hadiah. Yang dilihat adalah aku dapat apa.

Banyak orang yang disebut khilaf tidak melihat apa yang di depan matanya karena tidak melihat yang dilakukannya itu adalah hadiah. Bagi dirinya, orang bisa jadi baik itu sudah hebat sekali lho.
Salah satu rules lainnya yang saya ajarakan pada adik-adik saya, atau yang lebih muda, bahwa memang kita harus lebih dulu melakukan kebaikan dan melihat itu sebagai hadiah. Saya nasihatkan ke adik-adik saya bahwa jika yang kamu pikirkan kebaikan, yang kamu rasakan kebaikan, yang kamu katakan kebaikan, yang kamu lakukan kebaikan, maka kebaikan itu yang mencari jalan.

Tidak ada orang yang tidak bisa dimotivasi?
Semua bukannya bisa berubah, tapi semua orang membutuhkan perubahan. Sesulitnya orang, sejelek-jelek sifatnya, dia akan membutuhkan perubahan, karena dia tidak mungkin hidup di kualitas baru dengan pribadi yang lama. Jadi, dia mau menolak seperti apa. Semua orang sebenarnya sedang menunggu.

Salah satu doa saya kalau ada yang berkata jelek kepada saya, ''Tuhan, jadikan saya jalan dia menemukan jawaban pertanyaan atas kehidupannya, supaya ia belajar menghormati orang yang berniat baik kepadanya.''

Tuhan masih baik pada saya. Orang yang dahulu bicara aniaya kepada saya, sekarang baik pada saya.
Rules lainnya dalam MTSC: cara terbaik menghancurkan musuh adalah menjadikannya sahabat.
Ibunya asal Bugis, ayah Jawa-Cina dengan kakek tulen berdarah Cina. ''Hampir sudah habis Cina yang mengalir pada (darah) saya,'' kata Mario Teguh yang wajahnya selalu ceria.

Dia beranggapan, bukan karena penampilan fisik yang membuatnya dikira Cina. ''Tapi, saya menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan,'' ujarnya.

Kepuasan Anda menjadi motivator?
Dulu saat saya unknown (tidak dikenal), saya pingin diketahui. Dalam perjalanan, saya melihat bukan itu yang dicari. Nama baik itu hadiah. Cara agar hidup kita lama adalah dengan kebaikan. Karena, kebaikan itu akan tersisa dan diwarisi bahkan bukan oleh anak-anak kita saja.

Salah satu tanda Tuhan menghadiahkan nama baik, ada walau sudah meninggal. Nama baik hanya mungkin diberikan pada orang baik. Hanya bisa disebut orang baik kalau melakukan yang baik. Saya tidak lagi berpikir tentang nama ketenaran. Jadi, saya fokus pada apa yang saya lakukan baik.

Kalau dikenal itu pemberitahuan dari Tuhan bahwa wilayah pelayanan saya lebih luas. Tidak ada yang saya pikirkan kecuali perluasan pelayanan. Dan, kata ''pelayanan'' itu banyak yang menganggap bukan Islam. Kata itu untuk tidak membatasi keluasan Islam dengan kata-kata.

Pernah mendapat pertanyaan sulit?
Saya tidak berpresumsi bahwa saya punya semua jawaban. Tapi, saya mengabdi diri pada Tuhan. Saya tampil di panggung sebagai wakil. ''Jangan buat aku memalukan-Mu, Tuhan.''

Saya berpikir visual bukan verbal. Saya membayangkan di belakang saya ada dum, ada air mengalir. Itu khasanah ilmu. Di depan saya seperti ada kaca-kaca, saya harus lewati. Di sini pengalaman latar belakang ilmu diperlukan, kadang cepat mendapat jawaban, tapi saya tahu akan sampai pada jawaban yang bagus.

Itu karena sudah lama saya melatih pikiran saya secara visual. Saya membaca lebih banyak daripada mahasiswa sekarang. Tidak hanya membaca buku, saya membaca wajah orang (kehidupan).

Sampai kapan Anda ingin menjadi motivator?
Seterusnya. Saya sudah memberi pembelajaran pada adik-adik atau yang lebih muda dalam MTSC. Saya berharap bisa terus berjalan karena kita melakukan suatu kebaikan pada orang lain.

Pesan buat generasi muda Indonesia?
Kembali kepada yang benar. Pendidikan budi pekerti sudah tidak ada di Indonesia. Kalau orang mengertinya baik, tidak mungkin bertindaknya buruk. Jadi, undangan saya kepada setiap jiwa Indonesia itu, kembali kepada pengertian yang baik.

Yang baik adalah koridor atau gang. Kalau keluar sebentar saja, kita tidak damai. Tanda yang diberikan kalau kita keluar dari kebenaran itu, bangsa ini sedang tidak damai.

Harus mau terima bahwa tanda itu menunjukkan bahwa kita sudah melakukan yang keluar dari yang baik. Tuhan berkata, ''Wahai jiwa yang tenteram....'' Itu bukan pemberitahuan, tapi perintah.

Sumber : http://marioteguh.blogspot.com/

About Mario Teguh
Biodata

Nama Asli: Sis Maryono Teguh (Mario Teguh)
Tempat/ Tanggal Lahir: Makasar, 5 Maret 1956
Agama: Islam
Istri: Linna Teguh
Anak: Audrey

Pendidikan
* New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, AS, 1975
* Jurusan Linguistik & Pelajaran Bahasa Inggris, IKIP Malang (S-1)
* Jurusan Interaksi Bisnis, Sophia University, Tokyo, Jepang
* Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (Operations System, MBA)

Pengalaman Profesional

* Citibank Indonesia (1983 - 1986) as Head of Sales
* BSB Bank (1986 - 1989) as Manager Business Development
* Aspac Bank (1990 - 1994) as Vice President Marketing & Organization Development
* Exnal Corp Jakarta (1994 - present) as CEO, Senior Consultant

Spesialisasi

Business Effectiveness Consultant

Buku:

* Becoming a Star (2006)
* One Million Second Chances (2006)

Sumber : http://marioteguh.blogspot.com/

Senin, 16 November 2009



Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) Sukses Bisnis dengan Akhlak

Aa Gym”Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran, orang akan percaya kepada kita. Kedua, professional. Kita harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita kerjakan. Ketika, inovatif, artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang sudah ada.”

Sosok kyai muda ini sering kali muncul di acara televisi secara langsung yang selalu dihadiri oleh ribuan massa menjadi ciri khas dan fenomena tersendiri. Beliau adalah K.H. Abdullah Gymnastiar atau biasa dipanggil Aa Gym, pimpinan pesantren Daarut Tauhid Bandung. Aa Gym memulai pendidikan formal awal di SD Damar sebuah SD swasta yang kini sudah dibubarkan. Sekolah ini cukup jauh dari rumahnya, sekitar tiga kilometer. Masa itu, pilihan satu-satunya ke sekolah adalah berjalan kaki. Menjelang naik ke kelas 3 SD, pindah ke KPAD Gegerkalong.

Aa Gym pun pindah sekolah ke SD Sukarasa 3. Bakat saya mulai berkembang dan nilai prestasi sekolah pun cukup bagus. Terbukti ketika tamat, beliau terpilih menjadi ranking terbaik II di sekolah dengan selisih satu nilai saja dibandingkan ranking I. Di bidang seni, bakat beliau juga berkembang, seperti menggambar dan menyanyi. Sejak itu pula Aa Gym sering ditunjuk menjadi ketua kelas dan aktif dalam gerakan Pramuka.

Jiwa dagang Aa Gym sudah terbentuk sejak TK, terbawa-bawa hingga di Sekolah Dasar. Misalnya, beliau pernah menjual petasan yang memang pada waktu itu belum dilarang seperti sekarang. Alhasil, beliau pernah mendapat teguran dan pengurus DKM masjid. Namun, pada waktu itu beliau belum begitu mengerti ilmu agama dengan baik. Setelah lulus SMA dan memasuki kuliah Aa Gym tidak lulus tes Sipenmaru. Aa Gym mencoba daftar ke Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas Padjadjaran, yaitu sebuah program D3 di Fakultas Ekonomi. Alhamdulillah beliau diterima. Namun, kuliah di sini hanya bertahan selama tahun. Beliau lebih sibuk berbisnis daripada mengikuti kuliah. Teman-teman kuliah pun lebih mengenal beliau sebagai “tukang dagang”. Selepas PAAP, beliau masuk ke Akademi Tekhnik Jenderal Abmad Yani (ATA, sekarang Unjani). Kampusnya waktu itu sangat sederhana karena menumpang di SD Widyawan atau kadang di PUSDIKJAS. Maklum, karena pemiliknya adalah Yayasan Kartika Eka Paksi milik Angkatan Darat. Selama kuliah di ATA, beliau mengontrak sebuah kamar di pinggir sawah karena benar-benar ingin melatih hidup mandiri. Soal prestasi, banyak yang telah diraih. Beliau mengikuti lomba menggambar, mencipta lagu, baca puisi, sampai lomba pidato.

Allhamdulillah, beliau selalu meraih juara, walaupun yang mengadakannya adalah senat mahasiswa dan kebetulan beliau sendirilah ketuanya. Selain menjadi ketua senat, beliau juga menjadi komandan resimen mahasiswa (Mlenwa) di ATA, maklumlah saingan di kala itu sedikit. Kegiatan berbisnis masa kuliah juga semakin menggebu. Beliau pernah membuat usaha keset dan perca kain. Beliau juga jadi penjual baterai dan film kamera kalau ada acara wisuda. Aa Gym juga sempat menjadi supir angkot jurusan Cibeber-Cimahi sekedar menambah pemasukan. Inti dari semua ini, memang Aa Gym sangat senang untuk membiayai kebutuhan sendiri tanpa menjadi beban siapa pun. Selain itu, beliau juga melatih diri untuk tidak dibelenggu oleh gengsi dan atribut pengekang lainnya. Aa Gym telah menyelesaikan program sarjana muda di ATA walaupun belum mengikuti ujian negara. Berarti, beliau memang tak berhak menyandang gelar apa pun. Bahkan, sampai saat ini ijazahnya pun belum beliau ambil dari kampus. Memang sesudah itu ada upaya untuk melanjutkan kuliah sampai S1, terutama karena dorongan teman-teman dan beberapa dosen yang baik hati.

Beberapa kegiatan perkuliahan pun diikuti. Akan tetapi, setelah menelusuri hati, ternyata hanya sekedar untuk mencari status belaka, dan hal itu tak cukup kuat untuk memotivasi menyelesaikan kuliah. Mungkin hikmahnya untuk memotivasi orang yang belum dan tak punya gelar agar tetap optimis untuk maju dan sukses.

Untuk menyempurnakan ibadah dan melaksanakan sunnah, Aa Gym pun menikah. Tepat dua belas Rabiul Awal tahun 1987 adalah salah satu titik sejarah bagi kehidupan beliau dengan diucapkannya ijab kabul. Gadis yang menjadi pilihan beliau adalah Ninih Muthmainnah. Pernikahan yang dilaksanakan di Pesantren Kalangsari, Cijulang,ini dihadiri oleh banyak ulama karena memang berada di lingkungan pesantren. Beliau menikah dengan resepsi ala kadarnya. Bahkan, untuk menghemat jamuan bagi tamu, digunakan niru (nampan) sehingga satu niru bisa menjamu 8 orang sesudah menikah, kami tinggal di rumah orang tua di Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Gegerkalong, Bandung. Aa Gym bertekad untuk memberi nafkah kepada keluarga dengan uang yang jelas kehalalannya. Jelas tak mungkin rumah tangga akan berkah dan bahagia jika ada makanan atau harta haram yang dimiliki. Untuk itu, beliau mulai merintis usaha kecil-kecilan. Usaha-usaha yang beliau rintis antara lain :

1. Buku.
Setiap pagi beliau berjualan buku di Masjid al-Furqon, IMP Bandung. Sambil belajar tafsir dan ilmu hadits di sana, beliau memikul kardus berisi buku-buku agama untuk dijual. Jadi, sambil menuntut ilmu juga mencari rezeki. Alhamdulillah, usaha kecil inilah yang menjadi cikal bakal toko buku dan sekarang berkembang menjadi supermarket yang saat ini sudah dikelola dan diserahkan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhid.

2. Handicraft.
Sambil mengajar di madrasah KPAD, beliau membuat hasil kerajinan bersama anak-anak pada sore harinya. Usaha ini terus berkembang hingga bisa membeli mesin gergaji. Sejak itu kami banyak menerima order plang nama serta order sablonan. Dari usaha sederhana inilah kemudian berkembang menjadi usaha percetakan dan penerbitan buku. Subhanallah, benar-benar semuanya dimulai dari hal yang kecil.

3. Konveksi.
Mengingat istri beliau punya keterampilan menjahit, maka untuk menambah penghasilan keluarga, beliau menabung agar bisa membeli mesin jahit bekas. Alhamdulillah, order jahitan berkembang dan bisa mengajak beberapa muslimah untuk ikut bergabung. Kadang seminggu sekali kami berbelanja untuk membeli kain yang dijual kiloan.. Dari kegiatan dan perjuangan inilah cikal bakal lahirnya usaha konveksi.

4. Mie Baso.
Menjual mie baso, inilah pekerjaan yang paling mengesankan. Beliau mengelola usaha warung baso kecil-kedilan di Perumnas Sarijadi, bekerja sama dengan pamannya selaku pemilik rumah. Setiap pukul empat subuh beliau sudah pergi ke Pasar Sederhana untuk mencari tulang karena kuah yang enak harus dicampur dengan sumsum tulang. Aktivitas berikutnya dilanjutkan dengan menggiling daging untuk bahan baso, dan pukul sembilan pagi beliau baru bisa melayani pembeli. Karena beliau tak mau ketinggalan shalat berjamaah, setiap kali adzan, warung baso beliau tinggalkan. Beliau pergi shalat berjamaah di sebuah masjid yang letaknya agak jauh dari warung, sementara pembeli beliau tinggalkan dan dipersilahkan memasukkan uang bayarannya ke tempatnya. Memang tampaknya seperti mengajak pada kejujuran, tapi hasilnya pembeli banyak yang bingung justru yang sering datang adalah yang mau berkonsultasi. Akibatnya, tak jarang saya baru bisa pulang ke rumah sekitar jam sembilan malam. Lelah sekali rasanya sementara hasilnya pun tak seberapa. Rupanya masyarakat tak terbiasa dengan cara baru ini. Belum lagi badan yang selalu bau baso karena seharian bergulat dengan baso. Yangmenyedihkan, ternyata istri agak mual dan kurang suka mencium bau baso. Akhirnya, tutuplah warung baso ini dengan segudang pengalamannya.

Menurut Aa Gym seorang wirausahawan sejati sangat dipengaruhi oleh masa kecilnya. Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu dimudahkan urusan, selalu ditolong, maka bersiap-siaplah menuai anak yang tidak berdaya. Oleh karena itu, bagi yang masih muda jangan bercita-cita melamar pekerjaan, tapi berpikirlah untuk menjadi wirausahawan. Dan bagi orang tua, tanamkan kepada anak-anak kita jiwa wirausaha sejak dini. Didik anak-anak agar mandiri sejak kecil. Latih anak-anak kita untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan.

Orang tua yang memanjakan anak-anak mereka dengan memberikan segala keinginannya maka akibatnya akan kembali juga kepada orang tua. Beliau pun sempat berjualan semenjak di bangku TK dengan menjual jambu tetangga. Begitu juga ketika di bangku SD dan SMP. Dengan demikian, ketika selesai kuliah, sudah hafal bagaimana cara “bangkrut efektif”, bagaimana “tertipu optimal”, dan bagaimana usaha bisa remuk. Selesai kuliah, ijazah tidak diambil sehingga sampai sekarang saya tidak tahu ijazah saya seperti apa. Namun, dengan izin Allah tidak kurang rezeki sampai sekarang.

Mencoba mengurus pesantren dengan jiwa wirausaha jadilah pesantren Daarut Tauhid seperti sekarang ini. Hal ini benar-benar membuat sebuah keyakinan bahwa jikalau jiwa kewirausahaan tertanam sejak awal pada diri kita, kita tidak akan pernah takut dengan apa pun. Karena itu, kalau saja bangsa ini dikelola oleh orang-orang yang berjiwa wirausaha, tidak ada satu pun yang perlu kita takuti dan krisis ini. Hal yang paling tak enak didengar beliau adalah kalau ada yang bertanya, “Berapa sih tarifnva kalau manggil Aa Gym ceramah?” Duh, rasanya sedih sekali dengan pertanyaan seperti itu. Alhamdulillah, bagi beliau berdakwah adalah panggilan kewajiban atas amanah ilmu yang ada.

Bisa menyampaikan ilmu saja sudah merupakan rezeki yang luar biasa. Kalaupun ada yang berterima kasih, itu karunia Allah yang tak diharapkan, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi banyak pihak. Itulah sebabnya beliau berusaha sekuat tenaga agar memiliki penghasilan sendiri. Apalagi sesudah regenerasi di Yayasan Daarut Tauhid sehingga beliau lebih leluasa dan sungguh-sungguh untuk membangun MQ Corporation, usaha pribadi yang beliau harapkan menjadi sumber rezeki yang halal serta mencukupi untuk keluarga dan biaya dakwah, sehingga dapat menghindari fitnah dan tak menjadi beban bagi umat. Selain itu juga bisa membuktikan bahwa bisnis berbasis moral sangat memungkinkan untuk maju, bermutu, dan bermanfaat banyak. Hal ini juga menjadi laboratorium saya untuk berlatih mengelola bisnis yang profesional sebagai bahan untuk berdakwah dan tentunya juga membuat lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya para tetangga, kaum dhuafa, dan orang-orang cacat.

Bagi beliau usaha yang ditekuni adalah sarana bagi teman-teman yang memiliki rezeki berlebih dan ingin usaha yang halal dan maslahat, untuk bergabung dalam sistem bagi hasil. Oleh karena itu, dan setiap keuntungan, selain disisihkan untuk zakatnya juga dikeluarkan biaya pendidikan bagi saudara kita yang dhuafa agar bisa maju bersama-sama. Alhamdulillah dengan didukung oleh tim yang berakhlak baik, konflik menjadi minimal dan kebocoran pun nyaris nihil. Bahkan, sesudah kemampuan pengelolanya dikembangkan, kinerja perusahaan kian baik dan professional. Dulu beliau berpikir pas-pasan, yaitu pas butuh ada. Tapi kini beliau berpikir sebaliknya. Beliau ingin menjadi orang kaya yang melimpah rezekinya serta halal dan berkah. Mudah-mudahan menjadi contoh bagi orang yang mau kaya dengan tetap taat kepada Allah. Dan juga supaya orang tak memandang sebelah mata karena menganggap kita butuh terhadap kekayaan mereka. Di samping itu juga diharapkan bisa sedikitnya memberi contoh bagaimana memanfaatkan kekayaan di jalan Allah. Semoga terpelihara dari fitnah dunia karena memang luas dunia ini amat menggoda dan melalaikan.

Kebanyakan orang selalu meributkan modal berupa finansial, padahal menurut beliau modal itu adalah: Pertama, keyakinan kepada janji dan jaminan Allah. Kedua, kegigihan meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, menjadi orang yang terpercaya (kredibel). Kredibel berarti sikap yang selalu jujur dan terpercaya, selalu berusaha melakukan yang terbaik dan memuaskan, serta selalu berusaha mengem-bangkan ilmu, pengalaman, wawasan, sehingga bisa tampil kreatif, inovatif dan solutif. Percayalah bahwa sebelum kita lahir, rezeki sudah lengkap disiapkan oleh Allah Yang Mahakaya. Kita hanya disuruh menjemputnya, bukan mencarinya. Yang harus diperoleh justru keberkahan dari jatah kita. Dan semua itu akan datang kalau kita bekerja di jalan yang diridhoi oleh Allah Swt. Adapun keuntungan bukan hanya berupa uang, harta, kedudukan, atau aksesoris duniawi lainnya. Bagi beliau, keuntungan itu adalah ketika bisnis yang dilakukan ada di jalan Allah, bisnis kita jadi amal shaleh yang disukai Allah, dan menjadi jalan mendekat kepada-Nya. Nama baik kita terjaga, bahkan menjadi personal guarantie. Dengan bisnis kita bertambah ilmu, pengalaman, dan wawasan, dengan bisnis bertambahnya saudara dan tersambungnya silaturahmi, dan dengan bisnis kita semakin banyak orang yang merasa beruntung. Jadi, walaupun keuntungan finansial tak seberapa didapat atau bahkan tak mendapatkannya, apabila keuntungan seperti di atas sudah didapatkan, beliau tetap merasa sangat beruntung. Beliau yakin pada saatnya Allah akan memberikan keuntungan dunia yang sesuai dengan waktu dan jumlahnya dengan kadar kebutuhan dan kekuatan iman beliau.

Berbisnis bagi Aa Gym bukan sekedar urusan duniawi. Jika bisnis dijalankan dengan cara yang salah hanya akan melahirkan kerakusan dan ketamakkan manusia. Sebaliknya bisnis yang dijalankan dengan niat dan cara yang benar adalah ibadah yang besar sekali pahalanya, karena dengan mengokohkan harga diri bangsa. Seperti disampaikan beliau dalam sebuah kesempatan, bahwa perekonomian yang kuat akan berimbas pada tingkat kesehatan yang baik, sehingga akan meningkatkan kemampuan untuk berkarya dengan mengakses ilmu lebih banyak, hingga melahirkan sebuah bangsa yang cerdas.

Visi Aa Gym dalam membantu Pesantren Daarut Tauhid sekaligus dengan beragam kegiatan bisnisnya, tidak lepas dari konsep dasar pendidikan di pesantren ini menyatukan antara dimensi dzikir, fikir dan ikhtiar. Dimensi dzikir ini sangat menekankan pada keikhlasan dan penyerahan diri kepada Tuhan. Hal ini merupakan sisi penyeimbang hidup, dimana kita dituntut untuk senantiasa menyempatkan waktu, untuk berkontemplasi dan menjadikan setiap detik kehidupan kita bergantung kepada Tuhan.

Dimensi fikir menegaskan pentingnya rasionalitas dalam setiap tindakan kesehatian kita, sehingga setiap langkah merupakan bagian dari perencanaan yang matang. Sementara dimensi ikhtiar menunjukkan pentingnya etos kerja, melalui hidup penuh kesungguhnya dan kerja keras tanpa kenal putus asa. Ketika dimensi tersebut jika dilakukan secara sinergis akan melahirkan pribadi yang unggul dan tangguh dengan tetap dilandasi oleh nilai kearifan.

Kunci kesuksesan Aa Gym dalam menjalankan roda bisnis di pesantrennya, hingga telah berkembang menjadi 24 bidang usaha dalam 12 tahun, terletak pada pembangunan kredibilitas para pengelolanya yang meliputi tiga aspek utama yaitu, nilai kejujuran, kecakapan (profesionalisme), dan inovatif. Nilai kejujuran yang diajarkan meliputi ketepatan dalam menepati janji, manajemen waktu, memiliki fakta dan data yang jelas, terbuka, kemampuan mengevaluasi, rasa tanggung jawab dan pantang putus asa.Kecakapan dalam berbisnis ini selain diperlukan pendidikan yang penting juga adalah pelatihan nyata. Seperti ditulis oleh Syafi’i Antonio dalam artikelnya yang menceritakan tentang riwayat Rasulullah yang telah mendapat pendidikan entrepreneurship sejak usia 12 tahun, ketika bersama pamannya Abu Thalib melakukan perjalanan bisnis. Pada usia 17 tahun Beliau telah diberi tanggung jawab untuk mengurus seluruh bisnis pamannya, dan mulai merasakan persaingan dengan para pedagang yang lebih professional. Menginjak usia 25 tahun Beliau mendapatkan dukungan finansial dari konglomerat setempat Siti Khadijah yang kemudian menjadi istri Beliau.

Nilai yang ketika yang dikembangkan Daarut Tauhid yang juga dikenal dengan bengkel akhlak ini adalah inovatif. Beberapa aspek pendidikannya antara lain melatih jiwa progressive, dengan menjadikan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai kewajiban massal, mengadakan studi banding, melakukan pelatihan-pelatihan dan senantiasa memberikan rangsangan untuk melahirkan sikap kreatif dan inovatif.

Ketiga nilai tersebut telah dilakukan secara integral di Daarut Tauhid. Bisnis bagi Aa Gym akan terasa hambar jika nilai-nilai moral dikesampingkan, hanya akan menjadi materi sebagai dewa yang dikejar dan diagung-agungkan, dan akhirnya akan melahirkan jiwa-jiwa Brutus di setiap pelaku bisnis.Aspek-aspek modal dalam bisnis sebetulnya telah diajarkan oleh Rasul jauh 15 abad yang lalu, lewat sifat-sifat kerasulan yang dimiliki Beliau yaitu sidiq (benar), amanah (terpercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (komunikasi). Nilai-nilai moral ini bersifat general truth, melintasi batas waktu, agama dan budaya. Jika disinergikan dengan strategi bisnis yang tepat akan mampu membangun kepercayaan konsumen yang kuat. Kepercayaan konsumen ini merupakan aset yang tidak ternilai.

Kepemimpinan yang berkembang umum di kalangan pesantren pada umumnya masih tradisional, kyai sentries, komando tunggal, dan iklim demokrasi kurang berkembang sehingga seringkali timbul blind faith di kalangan santri. Fungsi manajemen yang dijalankan pun kurang mendapat sentuhan bahkan cenderung diabaikan. Pola kepemimpinan Darut Tauhid tidak lagi menempatkan figur sebagai sentral. Aa Gym sebagai pemimpin pesantren hadir hanya karena nilai khusus yang dimilikinya. Meminjam istilah Max Webber, pola kepemimpinan yang lahir seperti ini karena otoritas karismatik. Kepemimpinan di Daarut Tauhid telah menerapkan system pendelegasian kerja, sebagai pengalihan wewenang formal manajer kepada bawahannya. Pemimpin diajarkan untuk memiliki sikap rendah hati dan mau melayani, seperti pernah dikemukakan oleh A.M. Mangunhardjana SJ. Bahwa pada intinya pemimpin adalah tugas pengabdian mereka menjalankan the golden rule of leadership yaitu knows the way, shows the way and goes the way. Dari sisi manajemen Daarut Tauhiid telah menerapkan system lebih dari hanya sekedar menerapkan sistem manajemen modern. Dimana sistem manajemen modern. Dimana sistem manajemen yang berkembang saat ini tidak menjadikan manusia hanya objek pelaku agar materi dan kapital semakin produktif, tapi juga telah melahirkan aspek-aspek spiritual dan emosi dalam pemikiran manusia. Covey sendiri dalam hal ini telah melakukan terobosan baru dengan mengemukakan gagasannya tentang manajemen berbasis kepentingan yang kental dengan nuansa religius.Daarut Tauhid sendiri menerapkan inti manajemen dan kepemimpinan sekaligus dalam konsep Manajemen Qolbu (MQ) yang ditawarkannya. Dalam MQ hati adalah fakultas utama dalam diri manusia yang sangat menentukan kualitas manusia itu sendiri, jika dimanajemeni dan dipimpin dengan benar akan melahirkan manusia paripurna dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Dalam kesehariannya Daarut Tauhid tidak pernah merengek-rengek meminta sumbangan, apalagi dengan menjaring dana di pinggir jalan. Dilihat dari fasilitas dan asset Daarut Tauhid termasuk pesantren yang maju dalam waktu singkat. DT pada awalnya hanya dikenal sebagai bengkel akhlak tetapi sekarang lebih menonjol di bidang ekonomi. “Memang kami memiliki strategi tersendiri, oleh karena itu visi dan misi Daarut Tauhid sendiri harus dikenali dahulu. Secara garis besar kami ingin membentuk SDM yang memiliki keunggulan dalam zikir, fikir dan ikhtiar, suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” demikian penuturan Abdullah Gymnastiar.

Dzikir, fikir dan ikhtiar ini merupakan konsep dasar dari MQ yang diajarkan sehari-hari melalui hal-hal kecil. Untuk menerapkan Daarut Tauhid sendiri memiliki lima aturan dasar pelatihan kepada para santrinya yang juga merupakan bagian dari roda perekonomian Daarut Tauhid. Pertama, seorang santri dilatih untuk berfikir keras, mengenal diri dan potensinya sehingga ia mampu mengenal kekurangan diri lalu memperbaikinya dan menempat dirinya secara optimal. Kedua, mereka dilatih untuk mengenal situasi lingkungannya sehingga bisa mendapatkan manfaat dari lingkungannya secara optimal sekaligus memberikan manfaat balik kepada lingkungan secara professional. Ketika, mereka dilatih untuuk membuat suatu perencanaan yang matang, sehingga segala sesuatunya berjalan dalam jalur yang telah disepakati. Keempat, mereka dilatih untuk mengevaluasi setiap hasil karya mereka, bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan dan senantiasa meningkatkan kinerja mereka. Kelima, ciri SDM yang akan dibentuk adalah yang unggul dalam berikhtiar. Kombinasi ibadah yang bagus, strategi hidup yang tepat dan ikhtiar dengan bersungguh-sungguh akan menjadikan hidup sebagai mesin penghasil karya.

Pola MQ sampai sejauh ini telah menghasilkan SDM yang unggul, hal ini terbukti dari berkembangnya perekonomian di lingkungan Daarut Tauhid dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadapnya, diantaranya dengan kepercayaan untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan manajemen untuk para eksekutif di PT Telkom, BNI, IPTN dan PT Kereta Api Indonesia. Mereka tertarik dengan konsep manajemen Daarut Tauhid karena diyakini mampu meningkatkan etos kerja dan menurunkan tingkat penyelewengan kerja, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sumber : Dennie – Indohotel.net – http://www.yukbisniscom/

Memulai Usaha dari Rumah

Ada beragam alasan ketika Bunda memutuskan untuk tidak bekerja atau memutuskan resign dari tempat kerja. Salah satu alasan utama umumnya terkait dengan kehadiran si buah hati. Walaupun tidak semua baby sister atau pekerja rumah tangga berperilaku buruk, beberapa cerita mengenai mereka yang berperilaku buruk kerap terdengar ceritanya dari tetangga, rekan kantor, atau cerita yang menyebar di milis.Menitipkannya di tempat penitipan anak (TPA) mungkin jadi solusi alternatif. Tapi beberapa Bunda tetap kurang sreg dengan titip menitip anak dan tetap memutuskan bekerja di rumah. Semuanya dikembalikan pada pertimbangan para Bunda. Itu hanya sebuah pilihan.

Untuk para Bunda yang mulanya bekerja kantoran lalu memutuskan resign dengan alasan memprioritaskan keluarga, untuk bulan-bulan di tahun pertama mungkin benar-benar menikmati kebersamaan dengan si kecil. Bulan berikutnya terbersit rasa jenuh, rindu dengan kesibukan kerja, malling sepulang kantor abis gajian bareng rekan kantor dan nikmatnya punya penghasilan sendiri. Ehm…

Memutuskan untuk bekerja di rumah tidak berarti tidak bisa berkreasi lho. Tidak berarti tidak bisa punya penghasilan sendiri. Dan ini menjadi salah satu obat untuk mengatasi kejenuhan karena terus menerus berkutat dengan urusan dan pekerjaan rumah tangga.
Ada beberapa jenis usaha yang bisa Bunda lakukan tanpa harus beranjak dari rumah salah satunya memanfaatkan internet. Jika jawabannya berjualan lewat internet, ya. Jualan baju, wajan, lipstik…..eit jualan tidak melulu berhubungan produk jadi. Itu hanya salah satu contoh. Bunda bisa jualan ide lewat internet. Bunda bisa mempromosikan diri untuk menjadi penerjemah lepas, misalnya. Untuk Bunda yang suka menulis tidak ada salahnya menjadi kontributor lepas media massa. Untuk bahan tulisan tentunya Bunda tak perlu pusing karena Search Engine bisa memunculkan jutaan artikel hanya dari satu kata atau kalimat yang Bunda cari.

Jenis usaha lain yang bisa dilakukan dari balik pintu rumah, Bunda bisa mempertimbangan untuk membuka warung atau toko. Walaupun tak perlu strategi secanggih membuat perusahaan tetap saja perlu strategi, tidak asal membuka toko. Pertama tentunya lokasi rumah yang sedikit banyak terkait dengan segmen pembeli yang hendak dibidik dan item yang kita jual. Jika rumah Bunda terletak disebuah komplek dengan tingkat ekonomi menengah ke atas sebaiknya tidak membuat toko kelontongan. Karena kebanyakan Bunda yang tinggal di komplek ini akan lebih suka belanja ke supermarket, kecuali kepepet. Lalu jualan apa donk? Mungkin Bunda bisa mencoba menjadi agen gas dan air mineral galon dengan nilai tambahnya, bisa pesan – antar. Karena untuk dua kebutuhan ini terlalu berat untuk dibeli dari supermarket. Jadi Bunda jangan berpikir membuka warung atau toko harus menjual banyak item kebutuhan rumah tangga. Dari sabun colek sampai kerupuk, misalnya.

Beragam pilihan lainnya yang bisa Bunda lakukan untuk memulai usaha dari rumah dengan keahlian khusus misalnya menjahit, membuka salon, jasa caterring atau membuka apotik. Atau sesuatu yang dimulai dari hobi.

Sumber :Rina Susanti (rina@bundakreatif.com)

Untuk diingat KODE PLASTIK


Bicara soal plastik sepertinya tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Dari perabot rumah tangga, perangkat elektronik dan terutama plastik sebagai kemasan atau wadah makanan dan minuman. Pemberitaan soal plastik beberapa waktu lalu sempat ramai karena beberapa produk botol susu bayi terbuat dari plastik yang berbahaya. Ini sempat membuat saya shock juga lho, karena dengan alasan asi saya yang belum juga mencukupi sampai hari ketujuh setelah si kecil lahir, terpaksa diberi susu formula. Apa botol susu yang saya gunakan untuk si kecil aman? Karena ternyata dampaknya cukup serius, jika masuk ke dalam tubuh dan terakumulasi dapat mengakibatkan kanker, perubahan hormon, mempengaruhi saraf dan perkembangan janin di dalam rahim.

Sejak saat itu saya memutuskan untuk selalu melihat kode plastik kemasan makanan dan minuman sebelum memutuskan membeli, terutama demi keamanan si kecil.

Sampai hari berikutnya di sebuah supermarket saya kebingungan menatap angka 1 di dalam segitiga tanda panah melingkar di bawah kemasan juice yang ingin saya beli. Ini nomor yang aman gak ya?
Nomor berapa yang aman untuk makanan dan minuman?

Setelah hunting di internet dan diketik rapih, saya meminta suami juga si mbak yang bantu di rumah untuk menghapal kode – kode ini. Lalu saya tempel di pintu kulkas agar jika tetap lupa saat sedang di supermarket, bisa telp rumah dan minta orang rumah melihatnya.

Kode Bahan baku plastik Untuk mengemas Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE) Aiir minum, minuman berkarbonasi, jus, saus, jeli, selai dan minyak goreng

High density polyethylene (HDPE) Susu, yogurt dan galon air Sminum
# Polyvinyl chloride (PVC) atau disebut vinil (Cling wrap), wadah kue kering atau cokelat.

Low density polyethylene (LDPE) Plastik kemasan rapat (cling wrap) roti, makanan beku dan botol plastik yang dapat ditekan

Polypropylene (PP) Sup, saus tomat dan margarin
#
Polystyrene (PS) Dikenal dalam bentuk kemasan stereofom
#
Polycarbonate mengandung bisphenol-A yg berbahaya & dpt bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yg menggunakan sbg botol susu bayi & alat2 makan (sendok, garpu, pisau) plastik.

Catatan : # Berbahaya jika digunakan untuk makanan atau minuman.
Untuk plastik kode 4 meskipun aman, sebaiknya jangan diisi ulang lebih dari 3 kali.

Hal lain yang harus diingat tetap hindari memanaskan makanan dengan wadah atau bungkus yg terbuat dari plastik dalam microwave. Jangan pula menggunakan tempat dari plastik untuk menaruh makanan panas dan berminyak. Karena migrasi (perpindahan) komponen plastik ke dalam makanan selama pemanasan atau pada suhu tinggi semakin besar. kecuali untuk wadah plastik yang telah dijamin keamanannya atau food grade.

Jadi jika akan membeli makanan panas, berminyak, atau berkuah, sebaiknya membawa sendiri wadah plastik food grade dari rumah. Ehm, agak repot juga ya, kalau tiba-tiba di tengah perjalanan pulang kantor atau malling ngiler melihat sop konro dan ingin membungkusnya untuk dimakan di rumah bareng suami.
Dari berbagai sumber.

Sumber : Rina Susanti

Ingin Sukses Di Bidang Apapun? Ber-Mastermind-lah!


Apa itu Mastermind? Mastermind pada dasarnya adalah sekelompok orang dari beragam latar belakang berjalan bersama-sama dan saling mendukung, dengan tujuan saling bertukar saran dan ilmu, untuk membantu goal masing-masing anggotanya. Berikut adalah cerita rekaan yang bisa memberi gambaran bagaimana pertemuan Mastermind berjalan.

Pada siang hari semua orang telah datang di ruang pertemuan. Idealnya semua orang datang tepat waktu, tetapi itu jarang terjadi. Mastermind ini telah sepakat untuk dimulai di jam 12:30. Tiga puluh menit pertama dapat digunakan untuk sosialisasi, memesan makanan, dan lain-lain. Ada lima orang di grup ini, jumlah yang sempurna. Terlalu banyak orang akan membuat pertemuan menjadi terlalu lama dan tidak cukup waktu untuk semua orang yang hadir.

Fasilitator kelompok bertanya siapa yang akan mulai lebih dulu. Semua anggota kelompok telah sepakat untuk menyatakan masalahnya dan meminta saran atas apa yang mereka inginkan dalam waktu 15 menit secara bergantian. Dengan batasan waktu yang telah ditetapkan, semua orang harus dan bisa fokus. Jarang ada yang melebihi waktu 15 menit yang telah ditetapkan. Untuk menjaga pertemuan tetap di jalurnya, sebuah jam diletakkan di tengah meja, di mana setiap orang dapat mengawasi.

Orang pertama memulai. Ia adalah seorang yang memiliki usaha batik. Berikut ini apa yang dia katakan: “Saya ingin mencari gagasan tentang bagaimana memasarkan batik saya ke pasar. Saya baru saja membuat kartu nama dan juga membangun sebuah situs web, namun tampaknya tidak banyak membantu. ” Si pengusaha batik ini berbicara selama beberapa menit kemudian, ia menjelaskan bisnisnya dan apa yang dia butuhkan. Dia mengatakan beberapa hal pribadi tentang keluarganya dan tantangan yang ada, tetapi jelas fokusnya adalah pada bisnisnya. Akhirnya, ia meminta tanggapan dari anggota lainnya.

Seorang perempuan dalam kelompok menyarankan: “Setahu saya website agar bisa didatangi banyak pengunjung harus dipromosikan dan dioptimalisasi.Itu bisa membuat bisnis Anda terkenal.”

“Tapi saya tidak tahu apa-apa tentang pemasaran di Internet. ”
Orang lain dalam grup itu memiliki sebuah usaha dry cleaning. Dia berkata, “Saya memiliki sebuah pelanggan yang ternyata seorang konsultan pemasaran internet. Saya dapat bertanya padanya, mungkin dia tahu atau ia tahu siapa saja yang dapat membantu. Saya bisa memberikan kartu nama konsultan itu jika Anda mau. ”
Si pengusaha serius menyimak saran-saran dari anggota kelompok itu. Dia mencatat semuanya. Setelah 15 menit berlalu, ia berterimakasih kepada semuanya.

Lima belas menit berikutnya adalah giliran seorang wanita. Ia mulai mengatakan: “Saya sedang menulis sebuah novel. Sejauh ini berjalan baik, tetapi kadang-kadang saya bertanya-tanya apa yang harus saya lakukan. Haruskah saya berhenti menulis dan mencari pekerjaan “sesungguhnya”? Saya harus membayar tagihan bulanan dan tidak ada jaminan keberhasilan di karir ini. Saya mungkin membuang-buang waktu saya. Dan mencoba untuk menulis dengan keraguan dalam diri saya adalah sebuah siksaan.”

Dia terus berbicara selama beberapa menit, jelas dia menghabiskan waktunya untuk mengeluh. Mastermind berfungsi dengan sangat baik hanya ketika orang dengan jelas meminta bantuan. Dalam buku Joe Vitale: The Attractor Factor, langkah pertama adalah menyatakan apa yang tidak Anda inginkan. Itulah yang wanita itu telah lakukan. Akan tetapi, dia harus maju ke Langkah 2: Nyatakan apa yang Anda inginkan. Fasilitator mastermind menginterupsi dan menawarkan bantuan : “Kami sudah mendengar tentang apa yang Anda tidak inginkan. Sekarang, apa yang Anda inginkan, di mana kami mungkin dapat membantu anda? ”

Sang novelis berhenti sejenak, tersadar, dan mengatakan, “Saya ingin menulis novel tanpa khawatir atau tanpa gangguan. ”
“Bisakah Anda menyatakannya dalam cara yang positif?”
“Saya ingin menulis novel saya dengan senang hati dan fokus, melakukannya secepat mungkin, dan menemukan penerbit untuk novel saya. ”
Setiap orang dalam kelompok itu merasakan perubahan energi menjadi positif ketika si novelis menyatakan goal-nya. Orang lain dalam kelompok tersebut memberi saran: “Saya pernah mendengar bahwa penulis menetapkan waktu tertentu untuk menulis. Mungkin di pagi hari, atau larut malam. Temukan waktu produktif Anda sendiri dan hormati itu. Anda juga dapat mengatur waktu khusus untuk “khawatir”. Katakan pada diri Anda, tak apa-apa untuk merasakan khawatir, tapi Anda hanya boleh memikirkannya jam 3 sore”
Semua orang tersenyum, tetapi mereka semua paham, termasuk si novelis: Dia kini memegang kendali. Dia harus tetap disiplin sambil terus mengejar tujuannya. Tepat sebelum 15 menit-nya habis, si pengusaha batik memiliki saran mengejutkan untuk si novelis: “Saya tidak pernah mengatakan kepada siapapun, tapi saya punya sepupu yang juga novelis. Beberapa bukunya telah diterbitkan. Saya tidak pernah membacanya karena saya selalu sibuk di bisnis, tapi saya bisa memberikan nomor teleponnya pada Anda. Mungkin dia memiliki agen penerbit. ”
Si novelis terpana dan cepat berkata, “Ya! Saya mau membayar untuk informasi tersebut. Eee.. jika saya nanti mempunyai uang. ”
“Ada di rumah kok nomornya” kata si pengusaha batik.

Pertukaran informasi dalam kelompok mastermind adalah gratis. Mereka di sana untuk membantu satu sama lain. Tentu saja, jika ada anggota grup ingin membeli produk atau layanan anggota lain, ia mungkin akan mendapatkan harga “teman”. Tetapi informasi dikomunikasikan secara terbuka sebagai cara untuk saling mendukung.
Anggota yang lain siap untuk bicara: “Saya ingin menurunkan berat badan,” ujarnya. Meskipun mastermind biasanya berfokus pada sukses bisnis, kadang-kadang anggota kelompok membahas hal lain yang ingin dicapainya juga. Bukan hal aneh jika ada anggota untuk mengatakan ia perlu bantuan untuk berhenti merokok, atau menemukan pasangan, atau sekedar ingin hidup lebih sehat. Sekali lagi, semua tergantung dari hasil kesepakatan di kelompok tersebut. Dalam contoh kasus ini, orang ini ingin dibantu untuk hidup lebih sehat.

Setelah ia berbicara selama beberapa menit, seseorang di grup ini mengajukan pertanyaan penting: “Apa yang akan Anda lakukan dalam pertemuan minggu depan untuk mencapai tujuan Anda? ”
Orang yang kelebihan berat badan tersebut berpikir sebelum menanggapi: “Saya akan melakukan penelitian mengenai diet hari ini dan memilih satu metode di antaranya untuk saya lakukan. Besok pagi saya sudah akan mulai melakukan metode tersebut. Di pertemuan berikutnya berat saya akan turun setidaknya setengah kilo.” Setiap orang kemudian menanggapi pernyataan tersebut. Sebuah tujuan yang jelas dan realistis.
Dalam pertemuan mastermind, adalah penting untuk semua anggota menyatakan apa yang akan mereka lakukan pada pertemuan berikutnya. Ini akan memberikan mereka arah, mendapat dukungan kelompok, dan membuat diri mereka tetap bertanggung jawab. Hanya butuh satu menit untuk menyatakan tujuan. Dan dengan umpan balik dari grup, maka tujuan tersebut dapat menjadi pijakan kuat untuk menuju sukses.

Pertemuan khayalan ini berjalan sampai semua anggota mendapat jatah 15 menit mereka untuk berbagi. Pada akhir pertemuan, mereka mungkin bisa berbincang santai dan bersosialisasi. Namun biasanya tidak lama, karena masing-masing memiliki kesibukan.
Mastermind yang dijabarkan di atas hanya rekaan dan tidak pernah terjadi. Tetapi pada intinya begitulah mastermind bekerja: Orang-orang yang berbeda dari beragam latar belakang berjalan bersama-sama dan saling mendukung. Dan karena berasal dari berbagai latar belakang, Anda tidak akan pernah tahu dari mana solusi akan datang, atau seperti apa solusi yang mungkin muncul. Dan karena merupakan sebuah kelompok, energi yang ada lebih kuat daripada hanya seorang individu.
Itulah keajaiban dari mastermind.

Sumber http://andikawahyu.blogspot.com

Jumat, 13 November 2009

Membangun bisnis dari hal yang sederhana

Membangun bisnis itu mudah, tapi untuk membangun bisnis yang sukses, anda harus pelajari sabaik-baiknya bisnis apa yang anda inginkan, pertimbangkan dengan cermat. Belajarlah dari hal-hal yang sederhana di sekitar lingkungan anda dengan begitu bisnis yang akan anda buat pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Banyak sekali hal-hal sederhana disekitar kita yang dapat anda pelajari dan menjadi acuan untuk bisnis anda yaitu :

Pertama : Minta pendapat keluargaBagi yang sudah menikah anak dan istri anda adalah inspirasi untuk membangun usaha, bagi yang belum menikah anda bisa bertanya kepada orang tua, kaka dan adik. Minta pendapat mereka apa tujuan bisnis yang akan anda buat dengan bigitu anda akan mendapat dukungan dari mereka.

Kedua : Pertimbangkan pendapat orang lainPertimbangkanlah pendapat orang lain, jangan pernah meremehkan pendapat orang lain, kelihatannya pendapatnya sederhana tapi kita harus mempertimbangkannya, jangan anggap orang yang lebih muda dari kita lebih sedikit pengalamannya.

Ketiga : Mengamati Dunia BisnisAnda harus tanggap dan cermat dalam memahami dan mencari informasi sebanyak mingkin yang berguna untuk usaha anda. Anda harus tahu bisnis yang sedang laku dipasaran, anda boleh saja meniru bisnis yang sedang laku tapi anda harus bisa mengembangkannya menjadi bisnis yang menjadi tujuan anda. Semakin banyak informasi yang anda dapat semakin cepat anda mendapatkan peluang bisnis yang akan anda terapkan.

Keempat : Jaringan KerjaMembangun Jaringan kerja sangatlah penting anda dapat memulai dengan cara mencari teman lama anda yang lebih dulu sukses banyak cara yang dapat anda lakukan, jadikan mereka relasi anda, anda dapat menjelaskan peluang usaha yang akan anda buat, anda harus meyakinkan mereka bisnis yang akan anda jalankan, anda harus sering komunikasi dengan mereka. Minta pendapat kepada teman anda untuk menyusun bisnis anda.

Kelima : Jalin hubungan dengan Pebisnis yang sudah berhasilAgar bisnis yang akan anda bangun berhasil, anda harus banyak berhubungan dengan pelaku bisnis yang sudah berhasil, galilah pengalaman mereka, cari tahu bagaimana mereka bisa berhasil, belajarlah dari mereka yang sudah sukses, anda harus aktif bertanya kepada pebisnis yang sudah sukses semakin banyak anda bertanya semakin banyak pengetahun yang anda dapatkan.

Setelah anda menerapkan hal-hal sederhana tersebut, selanjutnya anda buat Bisnis yang terencana, semakin cepat anda mencari informasi semakin cepat bisnis anda terlaksana.Apabila ada kekurangan dan kesalahan pada artikel ini, Saya sangat berterima kasih apabila rekan-rekan dapat mengoreksinya.

Salam sukses.
Sumber http://iwanepianto.com

Mensyukuri hidup

Gambaran ini tercermin pada kisah seseorang lelaki paruh baya yang bermimpi mendapat warisan senilai US$. 1 juta. Suatu Pagi, karena merasa terlambat ia bangun dan mau berangkat kerja, ia segera pergi kekamar mandi. ternyata air PAM tidak mengucur, ketika ingin memasak air untuk membuat secangkir kopi dan membuat sarapan kompor tidak menyala lantaran kehabisan gas. Saat mengambil koran pagi di teras rumah, ternyata Koran tidak diantar, setelah berpakaian rapih, ia mencegat taksi untuk melakukan Aktifitas Bisnisnya, tetapi tidak ada satu pun taksi yang muncul, aneh pikirannya. mengapa kota menjadi senyap ?…. Pria tersebut bertanya kepada seseorang yang tampak berjalan tergesa-gesa dari ujung jalan, Pak Apa yang terjadi ?, Dengan nafas terengah-engah yang ditanya berteriak , Anda belum mendengar, hari ini semua warga kota mendapatkan warisan masing-masing mendapat US$. 1 juta dollar, jadi tidak ada lagi orang yang mau bekerja. Hah….. Si penanya terlonjak kaget, Seketika ia terbangun dari tidurnya. Ia pun segera ke kamar mandi, syukurlah air PAM mengucur deras, segar rasanya, setelah itu ia memanggang Roti dan membuat secangkir Kopi, apalagi sambil membaca Koran terbaru, tak lama kemudian dia keluar rumah , taksi langganannya sudah siap menunggu, sekarang Ia lebih bersemangat untuk menjalankan Bisnisnya.


Jadi apa yang dapat membuat rutinitas hidup ini menyenangkan ? jawabanya adalah ketika kita bisa bersyukur atas semua yang kita miliki.

Sumber http://iwanepianto.com

Jangan pernah menyerah

Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Pada artikel ini saya akan menulis uraian singkat yang dapat memberikan motivasi untuk saya sendiri dan mudah-mudahan juga bermanfaat untuk rekan-rekan.
Manusia diberikan akal dan pikiran oleh Tuhan agar dapat digunakan untuk menjalankan kehidupan di dunia ini tanpa kekurangan sesuatu apapun, manusia dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya dengan belajar dan terus belajar.
Dengan belajar kita banyak tahu dan dapat menguasai cara untuk mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup, yaitu dengan membangun usaha mulai dari perencanaan, menjalankannya dan mengembangkan bisnis tersebut.
Dengan banyak belajar juga, maka Bisnis yang sudah kita kerjakan, secara naluri kita akan memahami dan mengetahui arah dan tujuan bisnis yang kita jalankan. Dari pengalaman dan wawasan yang telah kita dapatkan, kita dapat menemukan gagasan dan rencana baru dalam berbisnis.
Jika kita sudah menjalankan usaha tetapi belum berhasil dan selalu saja mengalami kegagalan, dalam kondisi apapun kita jangan pernah menyerah dan dan putus asa, tetaplah berusaha agar bisnis yang kita jalankan berhasil, karena setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Salam Sukses.

Sumber http:\\www.iwanepianto.com

Tip wirausaha bagi pemula

Jangan takut gagal ketika baru saja memulai usaha. Yang penting pede, dan teruslah bermimpi! Mengapa kini banyak orang mulai memilih membuka usaha sendiri? Tentu banyak sekali alasan yang melatarbelakanginya. Salah satunya faktor kebutuhan yang makin meningkat, seiring kenaikan harga di segala bidang.
Kendati demikian, menurut Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial, keinginan berwirausaha ini tak hanya dilatarbelakangi faktor ekonomi saja. "Mereka yang hidup berkecukupan pun mau berwirausaha karena ingin mengaktualisasikan diri, tanpa perlu meninggalkan keluarga dengan bekerja di luar rumah," ujar perempuan yang kerap disapa Zizi ini.
Misalnya, seorang perempuan yang sudah lama bekerja kantoran, merasa kariernya tak berkembang, dan ia pun bosan jika tinggal di rumah hanya mengurus anak saja. Nah, dengan berwirausaha, "Ia jadi makin terbuka, pintar mengatur uang, bisa mencari target pasar, tahu cara berpromosi, bahkan membuat produknya sendiri. Ia jadi lebih berkembang dari sebelumnya." DARI HOBI JADI BISNIS Akan tetapi, Zizi menambahkan, bisa saja seseorang berkarier bagus, namun ia membutuhkan tantangan lain di luar rutinitasnya, lalu memutuskan berwirausaha. "Dengan bekerja kantoran, ia memiliki net working yang baik. Hal ini bisa menjadi modal ketika memutuskan berwirausaha, sehingga ia punya banyak klien."
Faktor lain yang juga kerap dijadikan alasan berwirausaha, yaitu hobi. "Banyak orang merasa menemukan kepuasan batin dengan berwirausaha yang didasari hobinya." Di samping itu, faktor anak pun biasanya menjadi alasan para perempuan memutuskan berwirausaha. Namun, Zizi mengingatkan, meski anak dapat diasuh sendiri, tetap harus fokus dengan usahanya agar semua dapat berjalan lancar. Lalu, usaha apa saja yang dapat dilakukan di rumah? Menurut Zizi, berbagai usaha dapat dilakukan. Membuka les privat, salon, spa, pijat dan aromaterapi, menerima jahitan, membuka butik, kantin, katering, dan membuat kue, bahkan membuat website atau blog.
Berikut tips dari Zizi, yang harus diperhatikan ketika akan memulai usaha bagi para pemula :
1. Miliki Mimpi!

Bermimpilah jadi pengusaha sukses, punya uang banyak, bisa liburan ke luar negeri dan tempat-tempat eksoktis, atau tak perlu memikirkan pekerjaan lagi karena sudah punya banyak uang. Lalu bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut berkhayal atau bermimpi.

2. Obesi dan Hobi.

Apa, sih, hobi Anda? Memasak, menjahit, atau mengajar anak-anak? Nah, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.

3. Lihat Kenyataan.

Setelah berkhayal, kembalilah ke realita. Kepala boleh di langit, tetapi kaki harus tetap menjejak bumi. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik orang lain. Jika mampu memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda berbakat membuka katering. Atau, sabar melatih anak, mampu dan terlatih mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les dan pembimbing.

4. Buat Rencana Bertahap.

Mulailah membuat rencana bertahap. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda.

5. Susun Berbagai Rencana.

Ketika usaha mulai berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan delivery service. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana C, dan seterusnya.

6. Buat Anggaran Jika usaha sudah berjalan.

Buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Pisahkan antara pemasukan dan pengeluaran dari gaji suami atau istri untuk biaya sehari-hari, dengan hasil usaha. Sebaiknya, uang dipecah ke dalam dua rekening bank, dan jangan masuk ke dompet, agar tidak boros dan mudah melihat laba yang didapat. Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki.***

Sumber :http://www.rumahzakat.org/detail_sharing.php?id=2613 Okt 2008

Sumber Gambar:http://divapress-online.com/katalog/Wirausaha_ha_ha_ok.jpg

Bagaimana memulai menulis

Banyak yang ingin menulis ke media tapi bingung bagaimana memulainya.

Ada dua cara:

1. Mempelajari teori menulis baru praktik.

2. Learn the hard way atau menulis dulu teori belakangan.

Terserah kita mana yang lebih enak dan nyaman. Tapi, berdasarkan pengalaman rekan-rekan di India yang tulisannya sudah banyak dimuat di media, alternatif kedua tampaknya lebih bagus. Rizqon Khamami, Zamhasari Jamil, A. Qisai, Tasar Karimuddin, Beben Mulyadi, Jusman Masga, Irwansyah, dan lain-lain semuanya belajar menulis dengan langsung mengirim tulisannya. Bukan dengan belajar teori menulis lebih dulu.Saya sendiri merasa alternatif kedua lebih enak. Ini karena kemampuan daya serap saya terhadap teori sangat terbatas. Saya pernah mencoba belajar teori menulis. Hasilnya? Pusing. Bukan hanya itu, bahkan dalam belajar bahasa Inggris pun, saya cenderung langsung membaca buku, koran atau majalah. Pernah saya coba belajar bahasa Inggris dengan membaca grammar, hasilnya sama: pusing kepala.

Sulitkah Menulis?

Sulitkah menulis? Iya dan tidak. Sulit karena kita menganggapnya sulit. Mudah kalau kita anggap “santai”. Eep Saifullah Fatah, penulis dan kolomnis beken Indonesia, mengatakan bahwa menulis akan terasa mudah kalau kita tidak terlalu terikat pada aturan orang lain. Artinya, apa yang ingin kita tulis, tulis saja. Sama dengan gaya kita menulis buku diary. Setidaknya, itulah langkah awal kita menulis: menulis menurut gaya dan cara kita sendiri. Setelah beberapa kali kita berhasil mengirim tulisan ke media — dimuat atau tidak itu tidak penting– barulah kita dapat melirik buku-buku teori menulis, untuk mengasah kemampuan menulis kita. Jadi, tulis-tulis dahulu; baca teori menulis kemudian. Seperti kata Rhoma Irama, penyanyi kesayangan Malik Sarumpaet.

Topik Tulisan

Topik tulisan, seperti pernah saya singgung dalam posting beberapa bulan lalu, adalah berupa tanggapan tentang fenomena sosial yang terjadi saat ini. Contoh, apa tanggapan Anda tentang bencana gempa dan tsunami di Aceh? Apa tanggapan Anda seputar pemerintahan SBY? Apa tanggapan Anda tentang dunia pendidikan di Indonesia? Dan lain-lain.
Sekali lagi, usahakan menulis sampai 700 kata dan maksimum 1000 kata. Dan setelah itu, kirimkan langsung ke media yang dituju. Jangan pernah merasa tidak pede. Anda dan redaktur media tsb. kan tidak kenal. Mengapa mesti malu mengirim tulisan? Kirim saja dahulu, dimuat tak dimuat urusan belakangan. Keep in mind: Berani mengirim tulisan ke media adalah prestasi dan mendapat satu pahala. Tulisan dimuat di media berarti dua prestasi dan dua pahala. Seperti kata penulis dan ustadz KBRI, Rizqon Khamami.

Rendah Hati dan Sifat Kompetitif.

Apa hubungannya menulis dengan kerendahan hati? Menulis membuat kita menjadi rendah hati, tidak sombong. Karena ketika kita menulis dan tidak dimuat, di situ kita sadar bahwa masih banyak orang lain yang lebih pintar dari kita. Ini terutama bagi rekan-rekan yang sudah menjadi dosen yang di mata mahasiswa-nya mungkin sudah paling ‘wah’ sehingga mendorong perasaan kita jadi ‘wah’ juga alias ke-GR-an.
Nah, menulis dan mengririm tulisan ke media membuat kita terpaksa berhadapan dengan para penulis lain dari dunia dan komunitas lain yang ternyata lebih pintar dari kita yang umurnya juga lebih muda dari kita. Di situ kita sadar, bahwa kemampuan kita masih sangat dangkal. Kita ternyata tidak ada apa-apanya. Ketika kita merasa tidak ada apa-apanya, di saat itulah sebenarnya langkah awal kita menuju kemajuan.
Kita juga akan terbiasa menghargai orang dari isi otaknya bukan dari umur atau senioritasnya apalagi jabatannya.Di sisi lain, membiasakan mengirim tulisan ke media membuat sikap kita jadi kompetitif. Sekedar diketahui, untuk media seperti KOMPAS, tak kurang dari 70 tulisan opini yang masuk setiap hari, dan hanya 4 tulisan yang dimuat. Bayangkan kalau Anda termasuk dari yang empat itu. Itulah prestasi. Dan dari situlah kita juga belajar menghargai prestasi dan keilmuan serta kekuatan mental juara seseorang.
It’s your choice: you are either being a loser or a winner. Being a loser is easy. Just sit down in the chair, behind your desk. And feel comfort with your hallucination of being “a great guy” which is actually not, as a matter of fact.

Sumber: http://www.fatihsyuhud.com/

Alamat email media cetak indonesia

Bagi siapa saja yg berminat mengirim tulisan ke media cetak (koran/majalah), maka berikut sedikit tips dari saya :

1. Panjang tulisan antara 700 sampai 1000 kata *. cara melihat jumlah kata: MS WORD –> tools–> wordcount —> words

2. Kirim ke media via email dalam bentuk MS WORDS via attachment.

Alamat email2 media cetak sebagai berikut:

Media Nasional:

1. Republika : Redaksi : redaksi@republika.co.idSekretariat Redaksi : sekretariat@republika.co.idWebmaster ROL : webmaster@republika.co.id

2. Kompas:(1) opini@kompas.com(2) opini@kompas.co.id(3)kompas@kompas.com3. Media Indonesiaredaksi@mediaindonesia.co.id

4. Suara Pembaruankoransp@suarapembaruan.comopinisp@suarapembaruan.com

5. Sinar Harapan(1)redaksi@sinarharapan.co.id(2)info@sinarharapan.co.id 6. Harian Pelitahupelita@indo.net.id7. Jawa Pos(1) editor@jawapos.com(2) editor@jawapos.co.id

8. Suara Karyaredaksi@suarakarya-online.com

9. Koran Tempondewanto@mail.tempo.co.id

10. Majalah Tempohidayat@mail.tempo.co.id

Media Daerah Sumatera

1. Waspada (Medan)(1) redaksi@waspada.co.id(2) waspada@waspada.co.id

2. SIB – Suara Indonesia Baru (Medan)redaksi@hariansib.com

3. Batam Posredaksi@harianbatampos.com

4. Serambi Indonesia (Aceh)(1) redaksi@serambinews.com(2) serambi_indonesia@yahoo.com

5. Sriwijaya Post (Palembang)(1) sripo@persda.co.id(2) sripo@mdp.net.id

Media Daerah Jawa

1. Pikiran Rakyat (Jawa Barat)
beritapr@yahoo.comberita@pikiran-rakyat.comredaksi@pikiran-rakyat.cominfo@pikiran-rakyat.com

2. Suara Merdeka (Jawa Tengah)redaksi@suaramer.famili.com

3. Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta)redaksi@kr.co.id

4. Koran Bernas (Yogyakarta)koranbernas@yahoo.com

5. Harian Surya (Jawa Timur)surya1@padinet.com

6. Harian Duta Masyarakat (Jawa Timur)dumas@sby.centrin.net.id

7. Surabaya Post (Jawa Timur)redaksi@surabayapost.infoadmin@surabayapost.info

Media Daerah Bali

1. Bali Postbalipost@indo.net.id

Media Daerah Kalimantan

1. Banjarmasin Postbanjarmasin_post@persda.co.idbpostmania@telkom.net

2. Pontianak Posredaksi@pontianakpos.co.id

Media Daerah Sulawesi

1.Harian Fajar (Makassar) fajar@fajar.co.id

Jadi, setelah Anda selesai menulis di MS WORD sebanyak 700 – 1000 kata, maka kirimkan ke media yg dituju melalui email mereka. Sekali lagi, artikel dikirim via attachment. Dan jangan lupa tulis di subject emailsbb: “Artikel Opini: ” [judul tulisan anda di sini...]

Langkah pertama, cobalah menulis ke koran, bukan majalah. Karena kolom di majalah biasanya pesanan dari redaksi; biasanya diisi penulis yg sudah beken seperti Rizqon Khamami.

Catatan:

1. Email redaksi sejumlah harian/koran Indonesia di atas adalah email media cetak. Sedangkan email media online seperti detik.com, dll tidak termasuk di sini.

2. Perlu diketahui bahwa tulisan kita yang dimuat di media cetak, akan otomatis dimuat di website mereka masing-masing. Artinya, kalau tulisan kita tampil di website koran bersangkutan berarti dimuat di media cetaknya. Memang koran seperti Waspada (Medan) dan Riau Pos (Riau) pernah memiliki dua edisi online dan offline (cetak), tapi sekarang sudah tidak lagi. Ini untuk menjawab pertanyaan Rahmatsyah Rangkuti yang agak bingung soal ini.

3. Jangan pernah mengirim satu tulisan pada dua koran nasional atau dua koran yang satu daerah dalam waktu bersamaan. Karena kalau sama-sama dimuat di kedua koran tsb. kita akan mendapat sangsi berupa tulisan kita tidak akan lagi dimuat di keduanya. Akan tetapi, kalau dikirim pada dua koran yang lain segmennya, seperti ke koran nasional dan koran daerah itu tidak apa-apa walaupun seandainya sama-sama dimuat.

4. Kalau Anda memiliki alamat email media cetak yang belum saya sebut atau alamat email dari saya salah, silahkan tulis di kotak komentar di bawah untuk melengkapi dan mengoreksi.

Sumber: http://www.fatihsyuhud.com/