Disusun Oleh : Asep Ruslan
DETIK HIDUP
Detik-detik berlalu dalam hidup ini Perlahan tapi pasti menuju mati Kerap datang rasa takut menyusup di hati Takut hidup ini terisi oleh sia-sia Pada hening dan sepi aku bertanya Dengan apa kuisi detikku ini Tuhan kemana kami setelah ini? Adakah Engkau dengar doaku ini?
AKAR
Orang bersenandung tentang bunga yang harum Atau cerita betapa indah warnanya Ataupun tentang daun-daun berjatuhan yang bahkan bisa membuat gadis menangis Namun saya akan cerita tentang akar Akar pohon-pohon yang banyak dilupakan Diam-diam masuk merunduk dalam tanah Tersembunyi dari cerita atau lagu Jangan lagu, bahkan tiada orang peduli Diam-diam semakin merunduk dalam tanah Akar.. Akar.. Bahkan tiada orang peduli.. Akar.. Akar.. Akar..
ANGIN NOVEMBER
Angin yang berhembus di akhir November Bawa kisah dan lagu tentang angin lalu Angin yang berhembus bawa kisah tentang dia Yang datang dan berlalu bagai angin lalu Lembut kau datang menegurku Kau datang untuk berlalu Angin yang berhembus bawa kisah tentang dia Yang datang dan berlalu bagai angin lalu
ANGGREK MERAH
Anggrek merah yang kauberikan padaku Saat cintamu semerah anggrek Anggrek merah yang kau katakan padaku Rasa hatimu semerah anggrek Namun kaulupa bahwa suatu waktu Anggrek kan layu pun merahnya kan pudar Anggrek merah lambang cinta seorang dara Suatu waktu ia kan layu
ANAK TARZAN
Aku dilahirkan jauh di dalam hutan Di tepi telaga yang jernih airnya dan banyak ikannya Aku tinggal dalam rumah Di atas pohon bercabang-cabang Bunga-bunga bermekaran bermacam-macam warna Kalau aku lapar kupanggil temanku Paman monyet yang sangat baik hati Aku diajaknya pergi mengembara Mencari buah-buahan yang segar Ayahku seperti Tarzan Dia penuh kasih sayang Hidupku berkecukupan riang dan bahagia Ibuku putri rimba Titisan dewi cahaya Kesayangan [...]
MELATI DARI JAYAGIRI
Melati dari Jayagiri Kuterawang keindahan kenangan Hari-hari lalu di mataku Tatapan yang lembut dan penuh kasih Kuingat di malam itu Kau beri daku senyum kedamaian Hati yang teduh dalam dekapan Dan kau biarkan kukecup bibirmu Mentari kelak kan tenggelam Gelap kan datang Dingin mencekam Harapanku bintang kan terang Memberi sinar dalam hatiku Kuingat di malam itu Kauberi daku senyum kedamaian Mungkinkah akan tinggal kenangan? Jawabnya tertiup di angin lalu
CERITA BUAT ORANG YANG LUPA
Cerita ini kita mulai buat orang-orang yang lupa Bahwa mati kan datang suatu waktu Menyergap dirimu dikala kau lengah Pulanglah segera Pintu yang sejuk menantimu Tak seorang pun yang dapat menduga Bila saat itu kan datang padanya
BULAN MERAH
Di lengkung puncak bukit Cemara yang tegak sendiri diterpa badai Kelam.. Kelam jatuh di bumi Bulan merah di langit yang biru kelabu Berhembus badai di hati Kelam dan sendu Badai kan reda Langit kan cerah Tegak.. Tegaklah.. Tegak
BALADA SEORANG PRAJURIT
Bangunlah hai prajurit Siagakan dirimu Berlatih tak pernah kenal berhenti Gembirakan hatimu Kobarkan semangatmu Putus asa jauhkan dari dirimu Bertempur pantang mundur Lebih baik hancur lebur Bila perlu demi tugas rela gugur Bagi seorang ksatria kehormatan yang utama Keringat dan darah siap kukorbankan “Gunung-gunung kudaki Jurang curam kuturuni Biar siang biar malam tak peduli Hutan rimba kuarungi Sungai deras kuseberangi Biar hujan biar panas tak peduli” “Sungguh jauh dari rumah Rasa rindu tak [...]
BALADA SEORANG KELANA
Keheningan alam di tengah rimba sunyi Kuberjalan seorang diri sbagai seorang kelana Kudambakan jiwaku padamu oh Tuhanku Kuberdoa sepenuh hati smoga tercapai tujuanku Kuberjuang penuh tekad demi nusa dan bangsa Dingin, hening dan sepi di daun angin berbisik Hai kelana tabahkan hatimu Tuhan slalu besertamu
API UNGGUN
Di tengah-tengah rimba Di bawah langit biru Api unggun berkobar menyala Wanadri bergembira Dalam alam merdeka Sebagai penempuh rimba perkasa Di puncak-puncak gunung Dalam awan dan kabut Api unggun berkobar menyala Wanadri bergembira Dalam alam merdeka Sebagai pendaki gunung perkasa Wanadri Wanadri Penempuh rimba dan pendaki gunung Jauhnya dari kampung menurut kata hati Guna bakti pada ibu pertiwi
FLAMBOYANT
Senja itu flamboyant berguguran Seorang dara memandang terpukau Satu-satu daunnya berjatuhan Berserakan di pangkuan bumi Bunga flamboyant itu diraihnya Wajahnya terlihat sayu Flamboyant berguguran, berjatuhan, berserakan Sejak itu sang dara berharapan Esok lusa bersemi kembali
DUHA
Rembulan memudar Dan matahari diam-diam semakin terjaga Tersenyum merona… di ufuk timur… Cakrawala… Pesona surya menatapku menyapaku membelai jiwaku Oh sang surya menghangatkan Ruhaniku Dan tiada terasa, merebak haru Dalam sujudku yang semakin syahdu Dan bergetar nada dawai jiwaku MemujiMu… Duhai Ilahi kami sering Lupa mensyukuri semua ini Oh Ilahi malu kami Tak terhingga Oh titik embun yang menetes Membasuh relung jiwaku Oh kicau burung menyambut surya berseri Duhai Ilahi meski malu Kami datang [...]
DOA (JANUARI KELABU)
Tuhan ini kami berkumpul Merenungkan arti hidup kami yang terisi Sedikit niat bakti bagi sesama yang dalam kegelapan Tuhan teguhkan hati kami yang punya niat tulus Dan juga saudara kami yang dalam kegelapan Tabahkanlah dan teguhkan imannya Tabahkan hatimu Tuhan slalu dekatmu Sinar terang kan datang bagi orang yang tabah Amin ya Robbal ‘alamin
BURUNG CAMAR
Burung camar tinggi melayang Bersahutan di balik awan Membawa angan-anganku jauh meniti buih Lalu hilang jauh di lautan Oh bahagia tiada terperi. Indah nian derap jiwaku Tak kenal duka derita. Tak kenal nestapa. Ceria penuh pesona Tiba-tiba kutertegun lubuk hatiku tersentuh Perahu kecil terayun nelayan tua di sana Tiga malam bulan tlah menghilang Langit sepi walau tak bermega Tiba-tiba [...]
HYMNE UNPAD
Universitas kita, Padjadjaran tempat bernaung Insan abdi masyarakat Pembina nusa bangsa Padjadjaran lambang suci almamater yang tercinta Tempat ilmu dan cita Almamaterku tercinta
HYMNE UNIVERSITAS MULAWARMAN
Mulawarman dan bumi ini Mulawarman dan diri kami Satu dalam smangat dan cita Menyala bagai matahari yang tak kami biarkan padam Dengan darah dan keringatku Akan kubuktikan baktiku Bagimu rakyat dan bangsaku Tumpuan harapan citaku Mahakam akan menjadi saksi Tak kami biarkan berhenti Oh Mulawarman-ku Tumpuan harapan bangsaku Mahakam akan menjadi saksi Tak kami biarkan berhenti
HYMNE UNIVERSITAS IBA
Di bumi swarnadwipa kami berkhidmat Bertekad menggali ilmu, membina pribadi Wahai bunda pertiwi, saksikanlah janji kami Pada Mu oh illahi, tertumpu doa kami Universitas IBA almamaterku Disana kami bernaung, menyuburkan cita Abadi jasamu terukir direlung hati S’moga kami berguna, bagi nusa bangsa….Amin…..Amin
HYMNE SILIWANGI
Tlah terbukti baktimu Pahlawan negara Bahkan darahmu tlah tumpah Di ribaan bumi Sluruh rakyat jadi saksi Ikhlasnya baktimu Rela korban jiwa raga Untuk nusa bangsa Siliwangi Kami bersaksi Di lindungan Ilahi Semoga abadi Rakyat jadi saksi Jejak langkahmu terpatri Dalam sanubari Bela rakyat dan pertiwi Prajurit sejati Cadu mundur pantang mulang Bila tak gemilang Esa hilang dua terbilang Smangat tekad juang Siliwangi Kami berjanji Sapta marga jiwaku Rakyat jadi saksi Semoga abadi
HARAP KAU TAHU
Harap kau tahu sejak kau sebut namaku, lalu tiba-tiba segalanya jadi indah Harap kau tahu, sejak kau panggil namaku, lalu tiba-tiba aku jatuh cinta Bagiku tiada duanya, pengalaman yang terindah yang terjadi Bagiku tiada taranya, pengalaman yang terindah yang kurasa Tak pernah kuduga, tak pernah kukira aku akan jatuh cinta Harap kau tahu, Aku tak pernah begini, sampai tiba-tiba kau sebut [...]
KAU MEMANG MILIKKU
Tiada kata-kata, yang dapat terucap, waktu kupandang wajahmu dalam hening ini Bahkan tiada terbayang walau dalam mimpipun, ku akan pernah memelukmu Bahkan puisi yang teramat indahpun, tak akan mampu mengungkapkan rinduku padamu Tiada pernah terbayang, tiada pernah ku duga, hatimu kini jadi milikku Hanya satu yang kuingin pasti, kuingin dengar itu dari dirimu oh…oh…oh juwitaku Cinta kasihmu hanya untukku, kau memang dilahirkan untukku Oh…oh…oh untukku Tiada lagi [...]
KAU
Kau, yang tak pernah miskin dalam do’a Kau, yang menyalakan pelita dalam hidupku, jadi penerang jalanku, langkah demi langkah Kau, bagai berjuta mawar di hatiku Kau, ilham bagi syair dalam laguku, hatimu dan tegur sapamu penyejuk jiwa Aku rela, aku rela jatuh dalam pelukanmu dengan doa’mu, langkahku kian pasti Aku rela, aku rela membagi kasih denganmu, walau ku [...]
JIWA YANG TENANG
Kutanyakan asmaMu kepada bintang Kugantungkan rinduku di awan Kutitipkan asa hati di celah cahaya bulan Terbawa angan, menjauh perlahan Gunung-gunung bertasbih di dalam diam… Pohon-pohon tertunduk…sepi Gemercik air berbisik kepada angin yang sunyi Menyimak alam Oh jiwa yang tenang… Bergema sayup menggaung menembus malam Meniti langit menyusupi kelam Lalu tersibak tabir hati Di saat subuh menjelang Menyimak alam Oh jiwa yang tenang
JANGAN BUNUH AKU
Dengar ini kawan.. kata-kata lagu ini Sengaja kutulis lewat nada-nada Untukmu kah? Untukmu.. “Jangan bunuh aku… Jangan engkau bunuh kami” Kata-kata itu terucap berlagu Lewat nyanyi yang merdu Burung-burung menyanyikan lagu ini Di halaman rumah dan di langit bebas “Jangan engkau bunuh kami … Kami cuma ingin menyanyi dekatmu” “Jangan bunuh aku… Jangan engkau bunuh kami” Kata-kata itu terucap berlagu Lewat nyanyi yang sendu
HYMNE WANADRI
Wanadri Wanadri, hatiku padamu Wanadri Wanadri, baktiku bagimu Jasamu abadi
MAWAR TERBIRU
Indahnya, kasih Cerita yang kaukatakan Tentang embun yang turun di kaki pegunungan Lembutnya, sayang Cerita yang kaubisikkan Tentang mawar yang biru yang kausimpan untukku Daun-daun enggan berguguran Bila membuatmu sedih Senandung lagu ini kunyanyikan untukmu
MARS PENGEMBARA
Gunung-gunung dan lembah Hutan rimba yang lebat Tidakkah engkau rindu Hai pemuda pengembara? Bisik angin di daun Desir air di sungai Tidakkah engkau rindu Hai pemuda pengembara? Mengembaralah engkau Demi tanah air Sumbangkan darma baktimu Api unggun berkobar Bintang-bintang berkedip Tidakkah engkau rindu Hai pemuda pengembara?
MADAH RASUL
Ya Rasulullah Madah kupersembahkan untukmu Dari makhluk pendosa hina ini Yang bahkan malu untuk berharap Mendapatkan syafa’at darimu Ya Mustafa Ya Mustafa Engkaulah cahaya nan rakhmatan lil ‘alamin Ya Rasulullah Meski zaman-zaman tlah berlalu Izinkanlah hamba berkhidmat kepadamu Izinkan hamba yang hina ini Melantunkan salawat kepadamu Ya Mustafa Ya Mustafa Engkaulah cahaya nan rakhmatan lil ‘alamin
LEMBAYUNG SENJA
Lembayung senja… lembayung senja… Tertegun seakan ragu… menatapku Lalu, waktu demi waktu, satu-satu berlalu Menyisakan warna kelabu… menjadi biru Lembayung senja… lembayung senja Menggugah lagu yang syahdu di hatiku… Lalu, waktu demi waktu, satu satu berlalu Menyisakan lagu yang syahdu… menjadi sendu Lalu kugapai bintang Nan berbinar dalam hatiku … dihatiku Bawa daku…! Bawa daku…! Bawa daku kawanku Kan kugapai cahaya yang abadi Cahya nuraniku Hidayah dariMu Lembayung senja… [...]
LANGIT YANG SEPI
Bulan yang pucat mengambang di langit yang kering … sepi Rona merah membayang Rona merah menebar Bau darah menusuk kalbu Di padang sepi bertebaran mayat-mayat kering … dingin Mengapa ini terjadi? Mengapa perang terulang? Mengapa harus berulang? Di sana mungkin ayah Di sana mungkin abang Mungkin juga ibu-ibu tak berdosa Di sana mungkin adik Mungkin juga kekasih Terbunuh satu per satu … penuh darah Di bumi ini mengapa perang [...]
NADA YANG TERBENING
Nada ini nada yang bening untukmu Nada dari laut dan langit yang terbiru Nada ini nada yang sendu untukmu Nada dari awan dan kabut warna kelabu Kunyanyikan lagu ini Lagu rindu Lagu ini lagu yang sendu untukmu Kisah dari laut dan langit.. awan dan kabut
MUSIM BUNGA
Kau tersenyum dan bunga pun bermekaran Kau menyapa dan angin pun jadi lagu Lagu tentang musim bunga Yang jatuh di tepian sebuah danau Burung-burung terbang bersama angin Dan bernyanyi dari balik awan Dari langit bertebar lagu-lagu Hmm.. hmm.. hmm.. Lagu tentang musim bunga Yang jatuh di tepian sebuah danau MENTARI Mentari menyala di sini Di sini di dalam hatiku Gemuruh apinya di sini Di sini di urat darahku Meskipun tembok yang tinggi mengurungku Berlapis pagar duri sekitarku Tak satu pun yang sanggup menghalangiku Bernyala di dalam hatiku Hari ini hari milikku Juga esok masih terbentang Dan mentari kan tetap menyala Di sini di urat darahku MELATI PUTIH Ini kisah tentang sekuntum bunga Terputih dari yang putih Yang daunnya hijau di musim kering Kemilau di sinar surya Dan bila musim bunga tiba Melati bersemi Putih dan sejuk Bening berseri Bergetar di sudut hatiku
MARS WANADRI
Gunung-gunung yang tinggi telah mengajar kita Tentang keindahan hidup di alam terbuka Mempersatukan jiwa kita bagai saudara Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang Tebing-tebing yang curam telah mengajar kita Tentang keberanian dan keteguhan hati Mempersatukan jiwa kita bagai saudara Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang Hutan rimba yang lebat telah mengajar kita Tentang kerendahan hati dan kepedulian Mempersatukan jiwa kita bagai saudara Wanadri tempat kita berkumpul [...]
PRAJURIT
GARUDA KAMI PRAJURIT INDONESIA KAMI SIAP MEMBELA NEGARA KAMI RELA ……… KAMI BANGGA AMANAT BANGSA TUGAS UTAMA KAMI SIAP ! KAMI SEDIA ! KAMI YAKIN TUHAN ’KAN BESERTA KITA TIADA RAGU TIADA BIMBANG ! BERANI! CIRI UTAMA KITA PRAJURIT GARUDA ! KEHORMATAN BANGSA DIPUNDAK KITA ! KAMI AKAN JAGA TINGKAH LAKU KAMI DISIPLIN INTI KEHORMATAN KAMI JIWA RAKYAT, JIWA BANGSA KAMI BELA SAMPAI MATI KAMI RELA KAMI BANGGA KAMI YAKIN TUHAN [...]
POHON RANDU
Semenjak pohon randu tak berbunga lagi Kulitnya yang kering terkelupas Burung-burung hanya memandang sambil tersenyum Lalu mencari pohon lain yang sedang berbunga Sekarang pohon randu tak berdaun lagi Angin pun meniup, menangis sedih Menerbangkan kapuk yang putih perlahan-lahan Melayang jauh Melayang jauh tinggi di awan Membawa benih yang putih Melayang jauh tinggi di awan Melayang jauh tinggi di awan Dan lalu [...]
PENGEMBARA
Aku mengembara, berkelana seorang diri Kutelusuri sudut-sudut bumi ini Dan kutulis banyak hal yang telah kulalui Dan kugubah, kujadikan lagu Bukan cuma lagu yang kugubah dari itu Dan kunyanyikan bukan saja dalam hati Bukan hanya tentang cinta atau bunga-bunga Bukan hanya suara cemara Yang aku nyanyikan bukan sekedar hiburan Bukan sekedar denting gitar tanpa pesan Namun ini juga kisah [...]
SENJA DI BANDUNG UTARA
Senja jatuh di Bandung utara Langitnya merah kelabu Angin berhembus di daun cemara yang tegak di puncak bukit Indahnya senja di Bandung utara Tenang, tentram dan damai Angin berhembus di daun cemara yang tegak di puncak bukit Kapankah senja di Bandung utara penuh dengan cemara?
NYANYIAN LANGIT
Sore tadi surut perlahan-lahan Dan bayang-bayang senja merayap satu-satu Menjemput bintang-bintang yang diam-diam hadir Kuterpana tiba-tiba bagai dalam mimpi Langit luas malam ini penuh lagu Lama kutercenung Angin semilir mengelus kalbuku Dan air mata meleleh di dalam hatiku.. Di hatiku Entah kapan peristiwa begini Bintang-bintang berbisik.. mmm.. Bernyanyi di hatiku.. mmm.. Malam senyap begini Kuingin kau berulang Satu-satu kudatangi kerlip-kerlip ini Ragu-ragu kuhampiri dalam sepi Langit yang terkembang Begini kecil hadirku [...]
TAJAM TAK BERTEPI
Takkan tergambarkan dengan kata-kata perasaan sedih ini Maka kuungkapkan lewat nada dari lagu ini Ingin kutanyakan namun tlah kuduga jawaban yang kan kutrima Rasa penasaran dalam hatiku Tajam tak bertepi Selangkah demi selangkah kuturutkan kata hati Sampai jauh ke ujung bukit yang berbatas langit Tapakku tlah hancur Badan pun tlah luka Bahkan hati tlah berkeping Tetap tak kutemukan jawaban
SURAT
Bukan hanya kata-kata Bukan juga air mata, yang kucurahkan, yang kuingin abadikan dan kutulis hati-hati disurat ini Bukan maksud memujamu Bukan juga menyanjungmu Usah kau ragu Mungkin saja suatu waktu, kau butuhkan ini, untuk dirimu Surat ini kukirimkan Kuingin agar kau simpan, kau jadikan hiasan Yang kau baca suatu waktu, andai rasa duka menghampirimu Kutuliskan segalanya yang terpuji, yang ada pada dirimu Tiada lain tiada [...]
SENJA DI BANDUNG UTARA
Senja jatuh di Bandung utara Langitnya merah kelabu Angin berhembus di daun cemara yang tegak di puncak bukit Indahnya senja di Bandung utara Tenang, tentram dan damai Angin berhembus di daun cemara yang tegak di puncak bukit Kapankah senja di Bandung utara penuh dengan cemara?
SERIBU MIL LEBIH SEDEPA
Gubuk sunyi di pinggir danau Diam-diam tersenyum dipeluk mentari senja Yang juga nakal meraba-raba ujung bunga rerumputan Lagu alam memang sunyi, sayang Apalagi sore ini, sore ini sore Sabtu. Sore biasa kita berdua Membelai mentari senja di ujung jalan Bandung utara Mentarinya yang ini juga, sayang Cuma jarak yang memisah kita Seribu mil lebih sedepa Seribu mil pun lebih sedepa Lagu alam memang sunyi.. mmm.. Lagi [...]
SEJUTA KABUT
Sejuta kabut turun perlahan Merayap di jemari jalanan Meratap, melolong lalu menjauh Menggoreskan kesan suram padaku Sejuta kabut turun semalam Mengetuk-ngetuk jendela kamarku Meratap, melolong lalu menjauh Menggaungkan kesan ngeri di hati Lalu kusibak tirai hatiku Kubuka lebar-lebar pintu jiwaku Kuterjuni kabut yang di kakiku Berbekal matahari yang bernyala yang membara
RSHS TERCINTA
RSHS tempatku mengabdikan diriku bagi sesama Bekerja bahu-membahu dalam persaudaraan yang penuh ikhlas Oh Ilahi.. kami mohonkan ridhoi tekad kami Menimba ilmu, membina diri Guna bakti bagi sesama RSHS ku yang tercinta Di sinilah kami mengabdi Oh Ilahi.. junjungan hamba, ridhoi tekad kami Ridhoi kami, bimbinglah kami Tuk menunaikan tugas suci RSHS ku yang tercinta Di sinilah kami mengabdi
TRAGEDI
Tragedi ini yang telah kulihat sewaktu maut tiba-tiba datang Bersama air lumpur yang gemuruh melanda dahsyat di desa itu Dan ironi yang juga tlah kusaksikan ini Mereka yang punya dosa tak peduli Tak tergerakkan.. Tak tergoyahkan.. oh.. Tragedi tadi sengaja kucatat Dan tlah kusimpan di lubuk hati Dan suatu waktu harus kuungkapkan tuk mengingatkan mereka itu Dan ironi masih juga kusaksikan ini Hutan-hutan dirusak dimana-mana Tak tergerakkan.. Tak [...]
VIRGIN IN BALI
Kau mentari di ujung pagi Hangat menyapa dedaunan Kau bisikkan pesan lewat angin lalu Lewat ombak yang datang lembut berbuih Dan bergulung ramah Saat kusentuh senyumanmu Segalanya lalu berlagu Tentang cinta yang tulus yang datang bersemi Sehalus selembut embun Waktu lalu kudatang padamu dengan hati berbunga Mimpi dan nyata bagai berbaur O Bali … Bali Saat indah yang kau berlalu Kuukirkan di relung hati Mimpi dan nyata lambat-lambat berlalu Bali [...]
TENTARA
Tentara-tentara yang berbaris menuju ke sebuah desa Berbekal senyuman dan semangat mereka membaurkan diri Riwayat dan kisah yang dahulu seperti berulang kembali Di kala bambu runcing belum digantikan bedil dan sepatu Dulu dan sekarang ini memang seharusnya tak berbeda Tentara berasal dari rakyat dan berbakti untuk kepentingan rakyat Bedil dan seragam ini hanya sbagai lambang dari tugas Yang membagi-bagikan peranan namun tanggung jawab tetaplah sama Membela negara. Dan membina bangsa Menuju bahagia. [...]
TAPAK-TAPAK
Tapak-tapak yang dulu kulalui Kutelusuri balik satu-satu Tertegun aku Terhenyak bagai mimpi Saat lalu yang tak mungkin kan kembali Diam-diam kutemui satu-satu Terkejut aku begitu banyak noda tak terasa Semua itu tlah terjadi Dan takkan mungkin kan kembali kini Yang tlah terjadi kan tetap tlah terjadi … oh … Perlahan-lahan kusadar kembali Saat lalu itu bukan cuma mimpi Dan langkah baru harus aku mulai saat ini
Selasa, 18 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
di balik gunung ada satu telaga
BalasHapusairnya tenang dan sunyi
kurasa, orang bilang ia punya cerita
bagi sedikit putra dan putri bangsa
disana hujan datang di remang awan
angin dan kabut turun merayap tepi lembah
rimba kelam disaat malam tiba
namun bagiku bukanlah cuma itu
hari-hari telah aku lewati
ku tempa badan, hati, dan juga arti
bergetar hari, bergetar sanubari
selalu mengundang kembali
terkagum tidak pernah berhenti
seakan gemanya datang dari atas sana
kau harus jujur ke bahu letak renggang hati
siapkan diri sebagai putra pertiwi
Barangkali tau judul lagu ini. Saya punya namun gak ada judulnya. jadi saya bingung. hehe
BalasHapusnuhun